Mohon tunggu...
Muhammad Wahdini
Muhammad Wahdini Mohon Tunggu... Buruh - pembelajar

.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Profesional : Buka-bukaan?

30 Oktober 2011   16:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:16 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sebuah surat kabar dua minggu yang lalu, aku membaca sebuah berita yang menurutku unik dan menarik walau sebenarnya sudah jamak diberitakan. Ini soal kata profesional. Didalam berita itu menghadirkan wawancara dengan seorang artis pendatang baru seusai press screening sebuah film.

Si artis yang baru berusia 19 tahun itu menceritakan pengalaman pertamanya buka-bukaan (memamerkan beberapa bagian tubuh) di sebuah adegan film. Meskipun sempat dilarang orang tua, artis belia ini tetap nekat mengambil tawaran film tersebut dan meyakinkan bahwa apa yang dilakukannya atas dasar profesionalitas.

Namun, uniknya, diakhir berita dia menutup pembicaraan dengan mengatakan bahwa ia akan berfikir dua kali jika ditawari film yang menuntutnya buka-bukaan karena merasa malu melakukan adegan tersebut.

Inkonsistensi terlihat jelas pada pernyataan artis diatas, di satu sisi dia mau melakukan apa yang ia anggap sebagai pekerjaan profesional namun disisi yang lain ia akan pikir-pikir jika akan dituntut lagi untuk melakukan pekerjaan itu. Apakah itu tindakan profesional? Atau pertanyaan yang paling mendasar, apa itu profesional?

Bermodal googling, aku menemukan beberapa pengertian tentang arti profesional, yaitu:

1.Definisi “profesional” adalah “bukan amatir”.

2.Profesional adalah kerja. Seorang profesional bekerja untuk mendapatkan imbalan. Kita menyebutnya sebagai seorang “pro” atau “orang bayaran”.

3.Profesi adalah semua bidang pekerjaan. Profesional adalah bila kita melakukan pekerjaan dengan kualitas tinggi. Profesional menuntut sesuatu yang lebih dari sekedar “bekerja”; ia menuntut pemenuhan standard tertentu.

4.Profesional adalah semua pekerjaan yang dikerjakan dengan sunguh-sungguh. Tak selalu harus mengharapkan imbalan, banyak orang mencurahkan jiwa, pikiran dan kemampuannya untuk menghasilkan suatu karya yang baik.

5.Inti dari semuanya, profesional adalah melakukan yang terbaik dari setiap yang kita kerjakan. Profesional mengkombinasikan kesadaran akan ketrampilan yang terasah, kemampuan tehnis dan ketangguhan emosional. Sumber (www.henlia.com)

Nah, apakah yang dilakukan oleh artis belia itu adalah tindakan profesional? Atau adakah item diatas nyangkut dengan apa yang ia lakukan? Ah, mungkin aku terlalu larut jauh membahas yang mulai tidak penting, membicarakan polah artis yang mungkin punya definisi sendiri tentang arti profesional. Kalau saja ia bilang yang ia lakukan atas nama popularitas, mungkin tulisan ini takkan ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun