Mohon tunggu...
Derick Adeboi
Derick Adeboi Mohon Tunggu... -

penyair kacangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Adam

6 Februari 2012   11:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:59 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ada apa Adam?"

"Kita harus segera meninggalkan Eden, Tuhan tidak menginginkan kita lagi di sini!"

"Tapi mengapa? Bukankah kau tadi bilang ingin bernegosiasi dengan Tuhan?"

"Ya, Eva, aku telah berbicara dengannya, tapi ia bersikeras untuk mengusir kita, lihat langit itu, petir menyambar  dan hujan badai, ia mengusir kita!"

"Tapi, Adam..."

"Kita tidak bisa berlama-lama, ambillah beberapa helai daun anthurium untuk membungkus tubuh telanjang kita!"

Setidaknya itu dialog terakhir kami ketika masih berada di Eden. Dari satu dosa maka akan tumbuh dosa lain, aku telah membohongi Eva soal pengusiran itu, tapi hanya itu satusatunya cara untuk meyakinkannya bahwa kami telah diusir. Bukankah untuk orang yang kita cintai, kita harusnya rela melakukan dan berkorban apa saja? Aku hanya ingin bersamanya. Aku tidak menginginkan Eva eva yang lainnya. Aku mencintainya sebagaimana dosa melekat pada kami, dan pada akhirnya menjadi pekat lalu menguasai akal sehat.

***

Lolongan serigala terdengar di seluruh penjuru malam, sunyi dan mencekam, di dunia yang sebegini kelam cuma ada kami berdua sepasang manusia. Memang, dunia yang kami tinggali sekarang tidaklah seindah dan senyaman Eden, tapi aku bahagia atas ini semua. Eva masih tetap bisa tertidur lelap di pangkuanku, wajahnya terbaring lembut, kehangatan yang dipancarkan tubuhnya jauh lebih hangat dari matahari. Tertawa lepas bersamanya, menjelajahi sudut-sudut liar di bumi, menyusuri sungai-sungai tanpa batas, menikmati senja bersamanya di bukit-bukit Tigris adalah kebahagiaan terbesarku, takakan kujual demi apapun juga. Di sinilah surgaku yang sesungguhnya, bersama Eva.

____________ Jakarta, Januari 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun