[caption caption="copyright by bowobagus'p"][/caption]Pangeran kesiangan vs bocah-bocah kegirangan
.
.
.
“Dengen ini diputusken bahwa ra...”
“Intrupsi, intrupsiiiiiiiii!”
“Diam woi! Pak ketua lagi mo ngetok palu!”
“Pokoknya intrupsiiiiiiiii!”
Uasyem! Geram PK melihat omongannya tak digubris, padahal dua microphone sudah digenggamnya erat supaya tidak direbut anak-anak lainnya, maklum... dah jadi kebiasaan umum bahwa yang cepatlah yang akan dapat. Satu buah mic ibaratnya satu baris bangku penuh pendukung yang diharapkan bisa meloloskan egonya untuk marah dan protes, tes, tes ,tes.
“Intrupsi pak, instrupsiii...”
Kanan kiri pada adem kayak kuburan yak? PK kaget setngah mati, karena sobat kanan kirinya telah sedang main game putri tidur, kenapa aku jadi yang paling heboh ya? Uasyem! Mendadak ia terkena penyakit keder. Keringat dinginnya mulai muncul satu persatu tanpa malu-malu berbarengan dengan indera pencecap yang mulai limbung salah tingkah, senyum, marah, kecut, atau apa ya?”