-Pentingnya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi, yang ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk, stroberi, dan pepaya.
-Menghindari makanan atau minuman yang menghambat penyerapan zat besi, seperti teh, kopi, atau makanan tinggi kalsium saat mengonsumsi makanan kaya zat besi.
-Intervensi edukasi gizi tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga mendorong perubahan perilaku makan. Hal ini tercermin dari peningkatan kadar Hb yang signifikan pada kelompok intervensi.
2. Efektivitas Pemberian Makanan Tambahan
Pemberian makanan tambahan, seperti biskuit kaya zat besi atau suplementasi zat besi, memberikan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil. Dalam kondisi normal, kebutuhan zat besi meningkat secara drastis selama kehamilan, yaitu dari 18 mg/hari menjadi 27 mg/hari.
Suplementasi zat besi secara teratur membantu meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh, mencegah anemia akibat defisiensi zat besi.
Kombinasi makanan tambahan dengan pola makan sehat menghasilkan efek sinergis yang optimal, seperti yang terlihat pada kelompok intervensi.
3. Perbandingan dengan Kelompok Kontrol
Kelompok kontrol, yang hanya menerima layanan kesehatan standar tanpa intervensi tambahan, menunjukkan peningkatan kadar Hb yang tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa layanan standar saja mungkin tidak cukup untuk mengatasi prevalensi anemia pada ibu hamil, terutama di masyarakat dengan kebiasaan makan yang kurang mendukung.
4. Implikasi terhadap Kesehatan Ibu dan Janin
Pencegahan anemia pada ibu hamil memiliki dampak jangka panjang, tidak hanya untuk kesehatan ibu tetapi juga untuk janin.