Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Atas Sajadah

19 Maret 2024   11:09 Diperbarui: 19 Maret 2024   11:25 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di atas sajadah, jiwa merenung,
Menyambut kasih-Nya, dalam sunyi senja.
Dalam sujud, hati bersujud,
Memohon ampunan, di hadapan Sang Pencipta.

Di atas sajadah, cinta terurai,
Dalam doa-doa yang tak terucapkan.
Rahasia hati, terkuak dalam sujud,
Dalam kerendahan, jiwa meraih ketinggian.

Di atas sajadah, air mata bercucuran,
Menyirami taman hati yang gersang.
Dalam tangisan, ada harapan yang tumbuh,
Dalam kesedihan, ada pelipur yang hadir.

Di atas sajadah, langit terbentang luas,
Dalam doa-doa yang menghampiri-Nya.
Dalam khusyuk, jiwa bersimpuh,
Memohon petunjuk, di antara dunia yang sesat.

Di atas sajadah, waktu berhenti sejenak,
Dalam khidmat yang mengalir dari hati.
Dalam zikir, cinta-Nya terasa dekat,
Dalam kesunyian, Dia selalu hadir.

Di atas sajadah, jiwa berserah,
Kepada-Nya yang Maha Pengasih lagi Penyayang.
Dalam pasrah, ada ketenangan yang datang,
Dalam ridha, ada kebahagiaan yang mengalir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun