Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjaring Rindu

18 Maret 2024   07:15 Diperbarui: 18 Maret 2024   07:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara sutra malam, di mana bintang-bintang berbisik,
Terhampar rindu yang merajut benang asmara.
Dalam setiap hembusan angin, dalam setiap rintih hati,
Terukir namamu dalam khayalan yang tak terbatas.

Menjaring rindu, seperti burung yang merindang,
Melintasi samudra jiwa yang luas dan dalam.
Dalam pelukan sunyi, dalam pangkuan malam,
Aku merindukanmu, dalam doa yang tersembunyi.

Rindu adalah nyanyian yang tak pernah padam,
Menyulam kenangan di antara detik yang berlalu.
Dalam mimpi-mimpi yang terjalin indah,
Aku menunggu, dengan hati yang merindu padamu.

Baca juga: Rasaku Rasa Rindu

Dalam kerinduan yang mengalir seperti sungai,
Aku mengejar bayanganmu di cakrawala senja.
Menjaring rindu, dalam irama yang bersemi,
Aku menanti, di bawah langit yang berpulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Kopi Sepi Isi Rindu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun