Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Pahlawan Harus Berkorban

10 November 2020   16:37 Diperbarui: 10 November 2020   16:58 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pahlawan adalah orang yang telah berjasa ikut mengusir penjajah dari bumi nusantara untuk meraih kemerdekaan. Mereka rela mengorbankan harta, tenaga, pikiran dan apa saja demi meraih cita-citanya, yaitu menjadi negara yang merdeka, bebas dan berdaulat tanpa dibawah kekangan bangsa lain.

Kemerdekaan adalah sebuah cita-cita luhur bangsa Indonesia, bukan cita-cita golongan, agama, suku ataupun ormas, tapi sebuah cita-cita sebuah bangsa yang majemuk, Islam, kristen, hindu, jawa, madura, sumatra, NU, Muhammadiyah dll, semuanya bersatu padu, menyingsingkan lengan mengorbankan jiwa raganya bersama-sama demi menggenggam satu titik cahaya yang mampu menerangi nusantara yaitu kemerdekaan. 

Para pahlawan mampu meleburkan ego kesukuan, keagamaan, golongan dan dengan lantang meneriakan "Kami Bangsa Indonesia" "Kami putra putri Indonesia". Bukan "kami jawa" "kami hindu"dll. Sebelum meraih kemerdekaan, sebenarnya mereka para pahlawan sudah lebih dulu merdeka, merdeka dari egoismenya, merdeka dari penjajahan nafsunya dan merdeka dari penjajahan yang lebih besar dari sekedar mengusir penjajah itu sendiri.

Para pahlawan telah memberi contoh tauladan kepada kita semua, dan mampu mendefisinikan arti berjuang secara sempurna, tidak hanya dengan ucapan dan teori saja, tapi memadukan antara semangat teori dan langsung mengimplementasikanya dilapangan dengan semangat yang berdarah-darah  membela tanah airnya dengan mengusir penjajah.

Para pahlawan memang telah mendahului kita, tapi semangat mereka tidak boleh padam. Kita sebagai generasi penerus perjuangan kemerdekaan seharusnya lebih semangat, lebih giat dan lebih gigih dalam mengisi kemerdekaan. Semangat perjuangan mereka harus kita tanamkan dalam-dalam di dalam jiwa raga dan sanubari kita. 

Memang perjuangan mereka tidak sama dengan perjuangan kita saat ini, bahkan menurut Bapak Proklamator Ir. Soekarno, bahwa perjuangan kita akan jauh lebih berat, beliau mengatakan "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri".

Kata-kata yang diucapkan oleh Presiden pertama itu, dulu tampaknya sangat mustahil terjadi, karena betapa berat yang dirasakan oleh bangsa ini, beratus-ratus tahun bangsa ini dijajah, menderita, menjadi budak dinegeri sendiri. Tapi beliau mengatakan, kalo penulis terjemahkan kurang lebih menjadi "berjuang melawan penjajah  itu lebih mudah, lebih ringan dibandingkan berjuang pasca kemerdekaan, yaitu bukan lagi melawan penjajah tapi berjuang melawan bangsa sendiri". Dan kenyataanya saat ini kata-kata tersebut seakan benar-benar terjadi.

Rasa persatuan semakin pudar, sesama anak bangsa saling menyalahkan dan merasa paling benar, dan itu semua mulai kita rasakan. Maka dihari yang baik ini bertepatan dengan hari pahlawan, mari kita belajar membaca sejarah dan meneladani mereka yang tidak hanya berteori tapi benar-benar mengikuti jejaknya, yaitu berjuang. Berjuang adalah berkorban, mengorbankan nafsu kita, mengorbankan ego kita dan mendahulukan persatuan dan  kesatuan bangsa dan negara Republik Indonesia tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun