Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ibu

5 Oktober 2020   15:09 Diperbarui: 5 Oktober 2020   15:21 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mencintaimu

Tapi cintaku tak sebanding dengan cintamu padaku

Cintamu totalitas tak terbatas

Cintamu sayup redup tak terlihat

Tapi rasa cintamu selalu menyentuh dan menggetarkan kalbu

Bibirmu selalu basah dengan dzikir dan do’a

Bibirmu tak henti-hentinya menyebut namaku disetiap munajat

Disepertiga malammu selalu terselip namaku dalam sujudmu

Cintamu tetap tersimpan jelas dalam kalbuku

Namun cintamu masih sebatas coretan dalam lembaran-lembaranku

Aku berjalan, aku berlari, aku merangkak dan aku terus mengejar tapi cintamu semakin tak bertepi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun