Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Cinta Abadi Kopi

17 Mei 2019   07:45 Diperbarui: 17 Mei 2019   07:47 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demi siang yang diam menunggu kopi
Demi malam yang sunyi akan kembali makan pagi
Sebatang rokok menunggu imsak diramadhan ini

Suara bedug adalah melodi yang selalu dinanti
Suara adhan maghrib adalah puisi bagi penikmat kopi
Suara bilal sholat tarawih adalah sekat menuju ibadah ngopi

Tiada cinta yang lebih abadi dibanding pertemuan sebatang rokok dan kopi
Harum aroma kopi adalah buah cinta dari pertemuan dua kekasih ini
Dan akulah jembatan yang mereka injak oleh pasangan kekasih untuk menyatukan hasrat cinta dan mencipta aroma yang melegenda ini

Dan akulah sang dalang kisah cinta rokok dan kopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun