Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasaku Rasa Rindu

8 Mei 2019   08:03 Diperbarui: 8 Mei 2019   08:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana mungkin aku akan mendekat kepadamu, walau rasa rinduku kian menggebu. Karena aku memahami rasaku adalah belum tentu rasamu.  Kebahagiaanku mungkin adalah dukamu. Biarkan rasa ini aku pendam hingga kulit dan nafas menyatu dengan Kerikil-kerikil dan lapisan-lapisan bumi.

Atau kita sama. Sama-sama memendam rasa itu, tapi kau bukan miliku, akupun bukan milikmu.

Pandangankupun tertunduk, hingga siangpun tak berani membukakan satir-satir hitamnya.

Pagipun berlahan-lahan merunduk runduk memberanikan diri menyentuh punggungku dengan agak malu. Dan akupun tersenyum dan dengan suara agak pelan aku menyambutnya dengan ucapan "selamat pagi"

Awal yg baru, akupun mulai menggoreskan penaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun