Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemilu Sudah Dimenangkan Kenapa Harus Menunggu 22 Mei

27 April 2019   07:58 Diperbarui: 4 Mei 2019   23:04 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada dasarnya semua manusia ingin dihormati, ingin dipuji dan ingin dihargai, tapi kebanyakan manusia juga lupa bahwa keinginan tersebut tidak mungkin dapat tercapai jika manusia tersebut tidak menghargai dan menghormati orang lain.

Inilah potret singkat negeri ini Indonesia raya. Pada pemilu pilpres dan legislatif tahun ini yang puncaknya pada hari rabu, 17 April 2019 lalu yang dipenuhi dengan berbagai kontroversi dari berbagai sudut pandang.

Tujuan utama pada pesta Demokrasi adalah kemenangan agar memperoleh suara terbanyak dan menduduki kursi presiden dan legislatif. Dalam dunia politik memang tidak ada hukum halal haram ('), jadi mereka berebut hati rakyat dengan berbagai cara agar mereka berpihak pada kelompoknya, dan memilihnya di bilik suara.

Tidak jarang kita dengar dari para pendukung pasangan calon tertentu menggaet hati masyarakat dengan membuat berita bohong, menjelekan paslon sebelah, membuka aibnya yang bertujuan agar mereka berpihak padanya. Hal demikian apakah patut  disalahkan? Inilah pertanyaan yang akan kita jawab bersama-sama disini.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, tentunya setiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda. Dari sinilah kita belajar dewasa dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan pendapat dalam kebinekaan.

Kaum tani tentunya akan mempunyai jawaban berbeda dengan nelayan, pegawai negeri juga akan menyikapi berbeda dengan pengusaha, lain halnya para mahasiswa juga tentunya mempunyai pemikiran yang lain dalam pendapatnya.

Lalu bagaimana ketika kita mendengar hoax, ujaran kebencian, people power, klaim kemenangan dan lain-lain? Haruskah kita menyalahkan mereka? Atau kita menbenarkan mereka? Disinilah pembaca sekalian saya ajak untuk berpendapat di kolom komentar, semoga kita semua menemukan titik temu untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Dan jawaban-jawaban anda kami tunggu, yang tentunya jawaban yang mendamaikan, tidak saling menyalahkan dan tidak merasa paling benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun