Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Akar Penjajahan Kotaku

19 Maret 2019   15:50 Diperbarui: 27 April 2019   20:57 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kotaku kini telah di jajah
Bukan oleh bangsa dan penduduk luar daerah
Kotaku juga diperkosa
Kain selendang dan pakaian telah dirobek dengan ganas dan nista

Teriakanmu menggema di angkasa
Pejuang menangis keras melihat kebobrokan tanah kelahirannya

Mereka mengatasnamakan pembangunan
Tapi mengencinginnya
Berteriak memperbaiki struktur organisasinya tapi meludahinya

Perut-perut mereka besarkan
Pemuda-pemudi tangguh penerus bangsa mereka tikam
Generasi emas kau jagal dengan membunuh karakter dan mental
Suaramu lantang dengan dalih pendidikan

Haruskah kami tetap menunggu keputusan Tuhan
Seperti kisah firaun dan namrud yang dibinasakan

Haruskah kami tetap berpangku tangan
Menunggu azab Tuhan
Yang akan menenggelamkan manusia tanpa membedakan kebenaran dan kesalahan

Dan akupun sadar
Inilah politik kehidupan
Segala dan semuannya benar tanpa melirik syariat atau hukum Tuhan dalam kutipan
satu moto mereka "yang penting perutku Kenyang"
walau seribu dalih telah mereka paparkan

Anehnya aku dan kau juga masih mengangguk-anggukan suara-suara kosong  Mereka yang Penuh dengan kepentingan

Dosakah mereka?
Salahkah mereka?
Jawabannya tetap "TIDAK"
Teruslah belajar wahai pemuda-pemudi harapan'
Janganlah kau sama dengan mereka yang hanya berkomentar

Belajar dan berjuanglah untuk kebenaran, atau kita sama saja dengan mereka? "Pemerkosa dan Rampok di Tanah Leluhurnya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun