SUWAWAL --Pembuatan saluran air atau biasa disebut selokan menuai pro dan kontra dari masyarakat. Salah satu program pemerintah kota Jepara, yaitu pembuatan saluran air kotor mulai di realisasikan di seluruh desa di kota Jepara. "Proyek ini di harapkan agar nantinya jika musim hujan tiba, air hujan akan mengalir pada selokan yang telah dibuat sehingga air tersebut tidak menggenang pada permukaan jalan, kata selamet warga Desa Demeling saat diwawancarai kampus.com pada hari kamis, (23/10).
Tambahnya, Desa Demeling adalah satu desa yang juga mendapat proyek dari pemerintah, pembuatan selokan pada desa demeling juga sudah dilakukan mulai pada tanggal 24 September lalu. Hingga sampai selesai pembuatan selokan, proyek ini masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat desa tersebut.
Salah satu warga Desa Demeling, Habibi mengatakan bahwa proyek pemerinta ini dinilai kurang matang karena sebelum penggalian tanah untuk pembuatan selokan, pemerintah tidak memberikan himbauan pada masyarakat, pemerintah juga terkesan tidak perduli dengan rumah yang sudah memiliki jalan beton pada halaman rumahnya. "Sebenarnya, saya agak kecewa dengan pemerintah karena tidak ada pemberitahuan sebelum penggalian dilakukan, dan terlebih rumah saya sudah berupa jalan beton. Saya juga mendengar bahwa nantinya tidak ada ganti rugi untuk jalan yang sudah berupa beton, ini berarti saya harus mengeluarkan biaya lagi untuk membenahi jalan depan rumah saya," ujar Habibi.
Sementara itu, menurut pelaksana proyek Hartono mengatakan proyek pembuatan selokan sendiri sudah berlangsung selama satu tahun, dan dilakukan secara bergiliran  di seluruh wilayah di Jepara. Terlepas dari adanya pro dan kontra dari masyarakat, pemprov kota Jepara mengharapkan agar pembuatan selokan dapat cepat selesai dan merata di seluruh desa di kota Jepara sehingga nantinya kota jepara menjadi kota yang bersih dan rapi.