Mohon tunggu...
Wahyu ningsih
Wahyu ningsih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

TNI Bersihkan Eceng Gondok

30 April 2015   14:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Enceng gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Di beberapa daerah perairan terutama lokasi wisata air tumbuhan Enceng Gondok mendapatkan perhatian khusus pada populasi perkembangannya. Sebab tumbuhan yang bernama latin Eichornia crassipes ini memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Enceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran badan air.

Memang Enceng gondok bisa dimanfaatkan sebagai komoditas kerajinan seperti tas, korden, taplak meja, hiasan dinding, sandal, batal kursi dan dompet, bahkan kerajinan ini mampu mencapai pasar manca negara. Namun demikian di beberapa wilayah yang belum mampu mengelola dan memanfaatkan gulma potensial ini sering dibuat pusing sebab dampak negatif seperti mempercepat pendangkalan, mengganggu lalu lintas air, meningkatkan habitat vektor penyakit pada manusia dan menurunkan estetika linkungan perairan. Bahkan di tempat-tempat tertentu sepert bendungan tumbuhan asal Brasil ini dapat merusak mesin turbin. Selain itu bagi pengangkutan yang menggunakan sungai sebagai sarana transportasi enceng gondok dapat menghambat laju perahu.

Terlepas dari manfaat positif tersebut beberapa waktu lalu ada kegiatan pembersihan Enceng Gondok di daerah wisata Rawa Pening, Bawen, Kabupaten Semarang. Terlihat ribuan relawan yang terdiri dari anggota TNI, Polri, komunitas pecinta alam, SAR, BPBD, kelompok mahasiswa, sampai masyarakat umum membaur menjadi satu untuk membersihkan Rawa Pening yang mulai mengalami sedimentasi. Memang bila tidak mendapat penanganan khusus justru akan dapat merusak ekosistem perairan. Sebagai masyarakat saya mengapresiasi kegiatan Gugur Gunung seperti ini. Diharapkan lingkungan perairan terutama rawa dapat terjaga kebersihan dan keindahannya sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Dengan begitu perekonomian masyarakat sekitar dan pemerintah juga akan meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun