Mohon tunggu...
Nasrill hibais syafri
Nasrill hibais syafri Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Dalam kehidupan sehari-hari, saya berusaha untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, serta selalu berusaha menjadi individu yang positif dan memberi dampak baik bagi lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Akuntansi Manajemen: Senjata Rahasia UMKM Untuk Mengoptimalkan Pengelolaan Biaya Dan Meningkatkan Laba

11 Desember 2024   22:36 Diperbarui: 11 Desember 2024   22:34 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Meskipun memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) serta menciptakan berbagai lapangan kerja, banyak UMKM yang menghadapi beragam tantangan dalam mengelola biaya dan meningkatkan profitabilitas. Salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menerapkan pengelolaan keuangan yang efisien dan terstruktur, yang dapat dicapai melalui akuntansi manajemen.

Akuntansi manajemen lebih dari sekadar pencatatan transaksi, ia berfungsi sebagai alat strategis yang dapat membantu pemilik UMKM dalam membuat keputusan berdasarkan data, memonitor kinerja, dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Dengan informasi yang akurat dan analisis yang mendalam, pemilik UMKM dapat mengoptimalkan pengelolaan biaya, mengurangi pemborosan, serta meningkatkan efektivitas operasi, yang pada gilirannya akan mendongkrak laba.

Sayangnya, meskipun manfaat akuntansi manajemen sangat besar, banyak UMKM yang belum memanfaatkannya secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya, pemahaman, dan keahlian yang ada. Oleh karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk menggali dan menerapkan prinsip-prinsip dasar akuntansi manajemen yang dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kinerja keuangan mereka serta membantu merancang strategi yang lebih cerdas dalam pengelolaan biaya dan peningkatan laba.

Terus gimana nih agar kita tau titik impas untuk produksi agar usaha kita tidak rugi? Nah dalam akuntansi manajemen ada yang namanya mencari titik impas yaitu dengan metode biaya volume laba (analisis BVL) yaitu merupakan suatu alat yang berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis BVL menekankan pada keterkaitan biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, maka semua informasi keuangan perusahaan terkandung didalamnya. Analisis BVL dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu UMKM untuk membantu memecahkan masalah ekomoni. Analisis BVL dapat juga menyinggung beberapa isu: jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas; dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas; dan dampak kenaikan harga terhadap laba.

 Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah usaha Kripik Usus Gilang, sebuah usaha produksi kripik usus yang sedang berkembang yang bertepatan di Kertonatan, kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Usaha ini menghasilkan makanan ringan yang cukup diminati oleh konsumen, berkat rasanya yang unik dan teksturnya yang renyah. Namun, untuk menjaga kelangsungan usaha dan meraih keuntungan yang maksimum, pemilik usaha perlu memahami bagaimana fluktuasi biaya produksi dan volume penjualan dapat mempengaruhi laba yang dihasilkan. Pemilihan topik ini berlandaskan pada pentingnya pengelolaan biaya dalam dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di sektor industri makanan ringan. Usaha kecil seperti Kripik Usus Gilang seringkali menghadapi keterbatasan sumber daya serta tantangan dalam merencanakan keuangan secara efektif. Oleh karena itu, analisis BVL menjadi sangat relevan untuk diterapkan, guna memberikan gambaran yang jelas mengenai titik impas, kontribusi margin terhadap laba, serta pengaruh perubahan biaya tetap dan variabel terhadap keuntungan yang bisa dicapai. Relevansi penelitian ini terletak pada upaya untuk memberikan solusi kepada pelaku usaha dalam merencanakan dan mengelola biaya dengan lebih efisien. Dengan memahami hubungan antara biaya, volume, dan laba, pemilik usaha dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait harga jual, kapasitas produksi, dan strategi pemasaran. Di samping itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan acuan bagi usaha kecil lainnya dalam mengoptimalkan operasional serta meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Melalui analisis biaya volume laba, diharapkan Kripik Usus Gilang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang paling mempengaruhi keuntungan, serta mampu menyusun perencanaan keuangan yang lebih tepat, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.

Dalam dunia usaha, terutama di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pengelolaan biaya yang efisien dan peningkatan laba menjadi faktor krusial untuk keberlanjutan dan perkembangan usaha. Akuntansi manajemen, khususnya melalui analisis biaya volume laba (BVL), merupakan alat yang sangat berguna bagi UMKM dalam merencanakan dan mengelola biaya, serta membuat keputusan yang strategis. Analisis BVL membantu pemilik usaha memahami titik impas, dampak perubahan biaya tetap dan variabel, serta pengaruh fluktuasi harga terhadap laba. Dengan informasi ini, pemilik usaha dapat mengidentifikasi peluang untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi operasional, yang pada akhirnya akan mendongkrak profitabilitas.

Pada usaha Kripik Usus Gilang menunjukkan bahwa penerapan analisis BVL memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan antara biaya, volume, dan laba. Ini sangat penting untuk membantu usaha kecil seperti Kripik Usus Gilang dalam merencanakan keuangan dengan lebih akurat, menentukan harga jual yang tepat, serta menyusun strategi produksi dan pemasaran yang lebih efektif. Dengan demikian, analisis BVL tidak hanya relevan untuk Kripik Usus Gilang, tetapi juga dapat diterapkan oleh banyak UMKM di sektor industri makanan ringan, dan menjadi acuan bagi usaha kecil lainnya dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.

Secara keseluruhan, penerapan akuntansi manajemen, khususnya analisis biaya volume laba, memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan daya saing dan profitabilitas UMKM. Dengan pemahaman yang mendalam tentang titik impas dan hubungan antara biaya dan laba, UMKM dapat mengambil keputusan yang lebih baik, meminimalkan risiko kerugian, dan mencapai pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun