Mohon tunggu...
sebutsaja eko
sebutsaja eko Mohon Tunggu... -

just eko

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jika Mereka Kembali

23 Februari 2013   05:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian lama menjadi cheerleader dan silent reader, saya beranikan diri menulis artikel ini. Bukan hal penting sih, cuma unek-unek. Itupun unek-unek dari seorang supir truk pantura, lebih gak penting lagi (mungkin).
Sudah sekian lama, sekitar setahun, kompasiana jadi semacam rujukan saya tentang bola Indonesia. Media mainstream? Tidak ada waktu nonton tv, paling Jawa Pos di pangkalan saja saya baca, itupun dalam versi kadaluarsa, setelah beberapa hari rilis baru baca.
Versi terbaru berita kisruh PSSI memasuki periode baru dengan kembalinya empat exco ke pengurusan PSSI yang sah sudah banyak diulas teman-teman master kompasioner disini. Bagi saya ada yang mencerahkan, ada pula yang membuat naik pitam. Jujur saja, saya pendukung PSSI dengan paradigma baru, yang lebih profesional dan bermartabat, dibanding kepengurusan sebelumnya. Salut saya dengan kepengurusan baru, yang dengan demikian dahsyat mengalami cobaan dan tamparan dari kanan kiri namun tetap kukuh dengan programnya.
Tapi, sepertinya kekukuhan itu harus luntur juga pada akhirnya. Mafia memang terlalu kuat menguasai negeri ini, preman adalah penguasa di negeri ini, koruptor adalah bangsawan di negeri tercinta ini. Seberapa kuat pun kita teriak kebenaran di tengah gemuruh kemunafikan negeri ini, niscaya hanya jadi desahan angin yang cepat berlalu, tak berbekas, atau malah dianggap kentut.
Sama seperti kasus kembalinya exco, yang menurut hemat saya, tidak lebih dari pada hasil politik dagang sapi pemerintah. Damai tapi busuk. Terlihat seperti mawar tapi berduri racun.
Bagi saya, mendukung organisasi seperti itu is done, fin, finish. Sama seperti SAYA SUDAH TIDAK PERNAH LAGI MENDUKUNG PEMERINTAHAN INI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun