Yang Muda yang Sok Tahu dan yang Tua yang (Tak) Mau Mengalah
"Bukan golonganku, orang yang tak sayang pada yang muda dan tak hormat paa yang tua." (HR.Bukhari-Muslim)
Saya adalah mahasiswa konversi di mana saya berkuliah. Tentu saja masuk sebagai mahasiswa konversi ada beberapa hal yang saya alami dan rasakan sekaligus saya amati pula. Â Hingga akhirnya lahirlah tulisan ini.
Maklum saya selain menjadi mahasiswa dan mengajar 'sampingan' saya menulis apapun itu genrenya. Apalagi jika ada sesuatu yang memang perlu diluruskan dan tidak sesuai dengan  hati saya. Tidak sreg. Pasti saya menuliskannya. (Maklum naluri penulis pun timbul).
Maka menulislah yang saya perbuat! Dikarenakan saya tidak pandai berdiplomasi dan 'banyak omong' apalagi berdebat pepesan kosong. Dengan menulislah cara saya mengekpresikan segala apapun yang menjadi 'kegundahan' saya. Walaupun bila nanti ada yang membaca tulisan saya, lalu mengatakan 'lebay'. Itu tidak masalah. Sah-sah saja pembaca mengatakan hal itu. Lagi pula toh saya yang mengalami dan bila ada yang mengalami, serupa dengan saya. Ya, hitung-hitung saya shating. Lagi-lagi apa yang saya rasakan.
Kembali ke persoalan saya mengenai hal yang saya sukai menjadi mahasiswa konversi. Salah satu diantaranya saya kuliah tidak dari awal lagi (baca : mahasiswa baru) dan tidak mengulang perkuliahan. Tapi tinggal meneruskan tingkat yang akan saya lanjutkan. Ingat tapi ini lain jurusan dengan sebelumnya.
Walaupun dari segi mata kuliah ada perbedaan yang signifikan saat menyelesaikan perkuliahan terdahulu. Tapi hal itu bisa saya imbangi. Bagi saya itu tidak ada masalah. Anggap saja itu 'ujian' menjadi mahasiswa kembali.
Karena itulah resikonya (menjadi mahasiswa) jika melanjutkan ke bangku kuliah lagi. Â Toh, asal rajin kuliah dan tanya-tanya dosen insyaAllah terbantu. Bukan begitu?Â
Satu lagi. Teman-teman sekelas saya usianya muda-muda semua. Bisa dikatakan kategori di atas ABG. Asal bukan ABG labil dan pecicilan. Tapi itu tetap tak berefek samping dengan saya. Tidak memiliki dampak apa-apa. Tetap saja usia saya tua dibanding mereka. Tapi sih asal "bermutu asam muda" (bermuka tua asal semangat muda). Itu tidak bermasalah!
Itu kalau bicara hal yang saya sukai ketika menjadi mahasiswa konversi bila dari internalserta personality. Tapi sudah lain hal jika bicara yang saya tidak sukai, dalam hal ini dari eksternal yakni cara berkomunikasi dan bergaul. Sebenarnya saya tidak menerima sikon (situasi dan kondisi) seperti ini. Dan itu semua di luar dugaan saya. Mau tidaknya saya harus menerima sikon tersebut.
Padahal komunikasi itu mempunyai arti adalah peristiwa sosial-peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia yang lainnya.