Mohon tunggu...
Masruri Yusuf
Masruri Yusuf Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://theoceanofwisdom.blogspot.com/ dengan kisah, awal dimulai dengan kisah,sejarah itu dicerita kembali, dengan kisah, momen itu abadi dengan kisah, esok lusa tercerahi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bunuh Diri, Bom dan Bom Bunuh Diri

22 Desember 2014   06:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:45 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Beberapa kasus pembunuhan banyak yang mengundang perhatian media. Kasus-kasus kriminal yang biasanya terjadi seperti pencurian, pembunuhan, pemerkosaan dan lain-lain. Ada beberapa pula kasus berupa bunuh diri. Untuk kasus kriminal pembunuhan banyak sekali motif dalam kasus tersebut yang mendorong pelaku untuk melakukan tindak kejahatan. Masalah keluarga, ekonomi, pangkat, percintaan dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dapat memicu perselisihan hingga berakhir dengan nyawa seseorang yang melayang. Akan tetapi, sangat sulit untuk dideteksi dan diperkirakan mengenai motif seseorang yang melakukan bunuh diri. Karena orang tersebut memang sudah meninggal. Walaupun diselidiki lebih lanjut, tetapi kesimpulan yang dicapai hanya sebatas perkiraan saja dengan melihat gejala dan perilaku pelaku itu sebelum bunuh diri.

Memang terlihat remeh karena pelaku terkadang tidak menunjukkan gejala-gejala yang signifikan. Bagaimanapun juga perilaku tersebut tetap membahayakan. Karena merupakan perilaku yang tidak normal atau abnormal, dimana suatu tindakan itu membahayakan diri orang tersebut. Dan yang sudah pasti hal ini sudah termsauk dalam perilaku abnormal karena sudah membahayakan hidup.

Psikodinamika klasik memandang depresi sebagai pengaihan kedalam dari rasa marah terhadap representasi internal atas objek cinta yang hilang. Kemudian, bunuh diri mewakili kemarahan yang diarahkan ke dalam yang menjadi sifat membunuh. Jadi, orang yang bunuh diri tidak berusaha menghancurkan diri mereka sendiri. Mereka hanya mencari cara untuk mengekspresikan rasa marah mereka terhadap representasi internal mereka.(Mehrabian & Weinstein, 1985)

Banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang melakukan bunuh diri, salah satunya adalah perasaan bersalah.ketika seseorang merasa tertekan dan mereka merasa tidak mampu untuk menyelesaikan masalahnya, orientasi bunuh diri mereka menjadi meningkat dan berusaha mengakhiri hidup mereka. Karena mereka merasa bunuh diri adalah cara terbaik untuk keluar dari masalah tersebut. Hal ini juga berkenaan dengan makna kematian itu sendiri.

Bagi orang islam, kematian merupakan suatu gerbang bagi manusia untuk menu ke kehidupan selanjutnya yaitu  di akhirat. Beberapa pihak lain ada yang menganggap kematian merupakan akhir dari kehidupan saja dan tidakada kehidupan lagi selanjutnya. Memang kematian merupakan berakhirnya kehidupan  seorang manusia di dunia. Dan kematian itu sendiri merupakan jembatan sebelum menuju kepada kehidupan akhirat. Bahkan diantara para sufi ada yang merindukan kematian itu sendiri kaena ingin segera bertemu dengan Sang Pencipta, ada pula yang takut terhadap kematian. Takut disini bukan berarti takut untuk menghindari, akan tetapi takut akan kesiapan mereka terhadap bekal apa yang nantinya dibawa kepada kehidupan selanjutnya.

Dalam beberapa kasus, bunuh diri dan pandangan mengenai kematian seperti ini tidak bisa dijadikan satu. Dalam artian motif untuk bunuh diri mereka adalah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini terjadi dalam kasus bom bunuh diri yang melibatkan oknum muslim yang mengaku melakukan bunuh diri untuk jihad. Motif seperti ini tidak bisa dibenarkan karena ketidak sesuaian dengan perilaku keagamaan dan keadaan atau situasi yang ada. Pembeian makna jihad yang berbeda yang memberikan perspektif berbeda pula. Jihad dan kematian tersebutharus dimaknai secara lebih luas lagi dan memperhatikan aspek-aspeknya denngan baik. Jihad dalam peperangan, perang untuk membela agama bukan hanya menghancurkan, medan peran dan lain sebagainya. Semua itu harus dipertimbangkan dengan baik-baik. Tidak semua harus diambil dari sudut pandang. Islam cinta damai sekaligus pembawa rahmat bagi semesta alam. Kebaikanlah yang harus kita berika kepada alam ini dan penghuninya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun