Subhanalloh,kini aku tlah menyadarinya,Alloh membuka kan kembali hatiku yang tertutup oleh harapan yang hanya sesaat......
"mb,menikmati hidup atas Takdir yang telah ditetap kan Alloh itu jauh lebih mulia,tidak juga mendekte apa yag menjadi kehendak Alloh, terserah Alloh mau memberikan apa buat kita, tinggal kita harus bagaimana mejalaninya dengan sabar dan ikhlas,insyaalloh tidak ada sedikitpun kekecewaan bahkan sakit hati......."kata ummi shofie sesaat setelah aku mencurahkan semua yang menjadi kegalauan hatiku......
aku hanya terdiam saat ummi meneruskan nasehatnya.....menahan air mata yang menyesakkan dibalik telepon....dalam lubuk hatiku....aku ingin didekap mi,dikuatkan..agar aku tak salah melangkah lagi......"Mb,rahmad Alloh tak hanya berada dalam dia seorang saja, masih banyak orla yang jauh tidak beruntung dari kita,sungguh,mungkin ini ujian yang ditetapkan Alloh sebagai goncangan hati mbk yang mulai bangkit dan mendekat dengan ALLoh"
pernyataan ummi membuat aku tersudut dan kembali menyelami dasar hatiku,
Ya Rabb,benar aku butuh waktu yang lama untuk semakin mendekat dengan Rabbku,saat hatiku mulai tertata,melangkah kedepan, memulai dengan hal yang baru,namun tak pantas jika aku merobohkan kebaikan yang sudah aku bangun sendiri karena harapan dengan seseorang yang mengecewakan,,,,,,aku tak pantas jika harus mendekte seperti ini, yaps benar....mungkin saja harapan pada seseorang itu tlah membuat aku lupa dengan harapan ku pada Alloh...........
kembali umi melanjutnya bicaranya
," mbk,,,,sebelum mbk telpon,ummi sempat berharap ,semoga ummi bisa berbincag dengan mbk,karna mungkin hati perempuan bicaranya dengan perasaa dan insyaalloh ummi mengerti dan faham,,,, Allohpun mengebulkannya walau hanya via telpon,,,"
subhanalloh,disaat aku mengalami kegelisahan yang melemahkan hatiku, Alloh juga mengabulkan doa ku lewat perantara ummi, sungguh diluar dugaan, Aku yakinhaya lewat komunikasi dengan Alloh pun itu lebih dari cukup...aku pun menceritakan semuanya dengan ummi shofie,yag sebenarnya aku sama sekali tidak berharap untuk menjadi seperti ini,aku tak mengeal dia, aku juga tidak pernah tau dengan nya, hanya saja ada secercah harapan memang dia orangnya,,,namun jika Alloh berhendak lain, mugkin saja Alloh ingin aku lebih mencintai Nya terlebih dahulu,,, menata dan menikmati apa yang sudah ditetapkannya...
lillah,Demi Alloh,aku pun tidak menginginkan hal yang seperti ini,,, mungkin ini khilaf ku, mencari tau tentang dia,,,,wajar jika dia tidak terima atau marah,atau bahkan menambah penilaian negativ buat diriku, aku meyadarinya, aku salah melangkah, tapi aku janji pada diri ku dan Tuhan ku,aku tak kan pernah melakuka kecerobohan itu lagi,,,bismillah...
memang saat ada keputusan itu, aku dibuat semakin penasaran dengan banyak pertannyaan, kenapa dan kenapa?kok bisa?apa alasannya?Ya Rabb, kanapa aku sadari aku tlah terjebak dalam jaringan shetan,,,,astagfirulloh,,,cukup dan cukup.... tidak akan pernah lagi....
aku pun tidak akan pernah menyesal mengenal dia, ini kujadikan pengalaman untuk kedepannya, dan aku sadari betapa Alloh masih melindungiku... misteri Takdir yang benar2 harus kuraba dengan baik.....sudah semakin tenang hatiku saat ini,,Alloh ingin aku menata hati,meata pikiran da sikap untuk untuk lebih baik, akan ada dimana hari dan saat yang terindah, dan Cara yang paling indah untuk Alloh hadiah kan buat ku,,, mungkin kejadian ini adalah cara yag indah namun belum yang terindah....
Ya Rabb, sirnakanlah rasa sedih dan kegalauan dalanm hatiku dengan aku mengingatMu,,jagalah hati ini agar tidak salah melangkah lagi,Ampunilah dosa ku Ya Rabb....kumpulkan lah hamba dengan Orang orang yang selalu ingat kepada MU.....huft....nikamtilah Takdirnya" kata ummi yang sagat menghujamkan keiklasan dalam hatiku.......
saat ini aku harus menunggu Rahmad Alloh yang masih tersembunyi, aku yakin ntah kapanpun, dimanapun dari siapapun itu, Rahmad Alloh pasti Ada.
terimakasih Alloh,Engkau selalu mengingatkan aku pada Mu dengan cara yang indah.....ummi:panggilan ibu dalam bahasa arab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H