Mohon tunggu...
Sebastian Pramudji
Sebastian Pramudji Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA Kanisius

Seorang pelajar dari SMA Kanisius Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Games

Lato-Lato Permainan Lama yang Kembali Viral

11 Januari 2023   21:41 Diperbarui: 12 Januari 2023   11:45 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lato-lato adalah sebuah alat permainan yang sedang banyak ditemukan di masyarakat Indonesia dewasa ini. Mulai apa dari anak kecil hingga orang dewasa sedang memainkannya dan menjadi sebuah trend yang viral di mancanegara. Bahkan banyak orang yang kesal karena suara lato-lato yang mengganggu ketenangan suatu tempat, mulai di lingkungan rumah hingga tempat umum seperti sekolah dan mall. Tapi sebelumnya marilah kita bahas asal usul lato-lato. 

Lato-lato adalah sebuah permainan yang berasal Amerika Serikat yang sudah ada sejak tahun 1960-an yang memiliki nama awal yakni clakers atau knockers. Lato-lato sendiri adalah mainan yang terdiri dari sepasang bola plastik atau karet yang terikat tali, yang akan membuat sebuah bandulan. Lalu pada bagian tengah benang akan ada bagian khusus untuk menggerakan lato-lato. Saking populernya lato-lato New York Times menerbitkan catatan pada Agustus 1971 yang menunjukan adanya kejuaraan dunia clackers yang diadakan di Italia yang diikuti oleh berbagai peserta dari mancanegara. 

Namun sayangnya lato-lato akhirnya dilarang oleh FDA di Amerika Serikat karena potensi lato-lato yang dapat pecah dan membahayakan konsumen mainan ini. Dilansir dari website CPSC atau Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat, U.S Marshall menyita sebanyak 4.600 produk lato-lato di Phoenix, Arizona pada 6 Desember 1985. 

Lato-lato masuk di Indonesia pada tahun 1970-an dan populer pada tahun 1990-an yang pada akhirnya viral lagi pada akhir tahun 2022 kemarin. Pada tahun 1970-an lato-lato disebut sebagai nok-nok dalam bahasa sunda dan tok-tok dalam bahasa jawa. Dikarenakan viralnya kembali lato-lato terdapat berbagai lomba yang diadakan di mancanegara. Saking berdampaknya permainan ini seekor kambing menjadi salah satu hadiah dari lomba yang diadakan.

Namun di samping ramainya lato-lato di mancanegara terdapat berbagai pihak yang menganggap lato-lato sebuah gangguan dan mengganggu ketenangan suatu tempat. Berbagai pendapat pro dan kontra pun muncul di tengah masyarakat. 

Permainan lato-lato banyak dimainkan di berbagai tempat mulai dari mall, sekolah hingga restoran. Suaranya yang bising dan keras sangat mengganggu ketenangan suatu tempat, menurut detikhealth sendiri lato-lato mengganggu keselamatan dan kenyamanan penumpang lainnya dan dapat membahayakan orang lain dan diri sendiri. Bahkan ada beberapa sekolah yang juga melarang untuk membawa lato-lato ke sekolahnya karena mengganggu ketenangan dan proses belajar mengajar di sekolah.

Oleh karena itu alangkah baiknya bagi kita tidak memainkan lato-lato di tempat yang dapat mengganggu ketenangan orang banyak karena pada akhirnya kita tinggal bersama di tempat yang sama dan harus menghargai urusan pribadi masing-masing, dan bagi mereka yang ingin memainkan lato-lato dapat melakukannya di tempat terbuka atau tempat yang tidak mengganggu banyak orang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun