Mohon tunggu...
Sebastian Cal Imam
Sebastian Cal Imam Mohon Tunggu... -

Student of Communications Science and Public Relation in DKI Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sesat ? Klaim Jokowi Walikota Terbaik Harus Diluruskan

14 Juli 2012   12:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:57 15601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_187809" align="aligncenter" width="416" caption="GAMBAR MATERI IKLAN JOKOWI. LIHAT DISEBUTKAN JOKOWI SEBAGAI WALIKOTA TERBAIK"][/caption] Saya masih mengulas tentang gaya Pencitraan Jokowi yang mesti dipertanyakan, sebab bagi saya sudah "membohongi" banyak orang termasuk dalam pentas Pemilu kada DKI Jakarta. Atau juga anda baca tulisan ini "Pencitraan Jokowi Membuai, Warga Jakarta Jadi Klinci Percobaan" Ini yang saya bahas tentang berita dibawah ini. ( Jokowi Bangga Jadi Kandidat Walikota Terbaik Sedunia Dari Asia hanya lima orang yang masuk menjadi kandidat, salah satunya, Jokowi. Walikota Solo, Joko Widodo mengaku bangga bisa mewakili Indonesia sebagai salah satu kandidat walikota terbaik di seluruh dunia. "Ya ini kan gini, dari Asia sendiri hanya lima orang yang masuk kandidat, kalau Indonesia ya cuma saya yang masuk. Ya seneng banget, ya paling tidak banggalah bisa mewakili bangsa," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, yang juga mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. sumber Beritasatu ) Menurut saya dari kuitpan berita diatas,  dengan gaya kesederhanaan Jokowi dia mampu melakukan berbagai kampanye "pembodohan" sebuah pengkategorian TERBAIK dalam sebuah kinerja. Selain penetapan Walikota Terbaik berproses dan berlangsung hingga Oktober 2012 artinya sampai saat ini htttp://www.worldmayor.com/contest_2012 BELUM ADA PENETAPAN WALIKOTA TERBAIK menurut versi mereka. Atau anda juga bisa melihat artikel ini, " Jokowi Walikota Terbaik Ternyata Menipu?" Begini jika anda Rasional atau bisa diartikan (Rasain Loh Dangkal ..) , yang juga perlu dicermati adalah World Mayor Prize yang diselenggarakan oleh Mayor City Foundation itu penilaiannya bukan atas indikator kinerja, tapi lebih pada kesukaan atau komentar dari pendukungnya yang dikirim melalui website wordmayor.com, Prosesnya mirip acara idol-idol di televisi. Pemenang ditentukan oleh perolehan suara dari pendukung. Kalau dalam acara televisi biasanya melalui SMS, dalam World Mayor Price  pemenang ditentukan vote melalui website. Mekanisme dan hasil penilaiannya berpotensi menjadi sangat bias sebab, Penilaiannya kan bukan berdasarkan kinerja, tapi komentar pendukung dan jumlah vote yang masuk melalui website. Terbuka luas untuk direkayasa, untuk mencapai popularitas suka-suka loh aja lah jika mau masuk TERBAIK. Sangat disayangkan, Jokowi membiarkan pembiasan ini terjadi (Ya seneng banget, ya paling tidak banggalah bisa mewakili bangsa). Seharusnya sebagai sosok yang selama ini mendengung-dengungkan transparansi, pro warga miskin, Ia harus memberi tahu masyarakat dari mana dia mendapat penghargaan Nominasi Wali Kota Terbaik dunia, dan bagaimana prosesnya. Kalau Jokowi tidak mau mengklarifikasi, masyarakat bisa merasa terkecoh dan itu akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. [caption id="attachment_187810" align="alignright" width="367" caption="Jokowi Tampak Cuek Dua Orang yang Sedang Mendorong Kendaraan (Foto Twitter) "]

13422691921966206029
13422691921966206029
[/caption] Jokowi juga tidak bisa mengatakan tidak tahu menahu, karena Ia telah menayangkan di iklan kampanye soal klaim sebagai Walik Kota Terbaik itu dan juga pemimpin harus JUJUR. Ia jangan pura-pura tidak tahu, kecuali memang Ia menginginkan citra itu melekat pada dirinya agar bisa memperoleh dukungan Pilkada DKI Jakarta. Kalau itu yang terjadi, Jokowi sama saja dengan pemimpin yang lebih mengedepan pencitraan. Atau memang sudah terbukti dari tulisan saya sebelumnya bahwa Jokowi memang Raja Pencitraan yang bisa saya bilang PENYESATAN. Tapi sekali lagi silahkan itu penilaian masing-masing orang. Mudah-mudahan para pembaca Rasional bukan Rasain Loh Dangkal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun