Mohon tunggu...
Sebastian BagasFranadi
Sebastian BagasFranadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya memiliki kepribadian yaitu bisa menganalis, berpikir kritis dan memahami situasi dimana tempat saya berada, saya bisa menyesuaikan diri saya tergantung dengan lingkungan saya. Saya memiliki hobby yaitu membaca, mendengarkan musik, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Indonesia Memiliki Angka Diabetes Melitus Tertinggi, Apakah Benar? Yuk Simak

27 November 2024   11:00 Diperbarui: 27 November 2024   11:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://lukasbragato.blogspot.com

Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang ditandai dengan terjadinya kencing manis dan tingginya kadar gula darah dalam tubuh.  Terdapat tipe 1 dan diabetes tipe 2. Tipe 1 adalah gangguan autoimun hal ini terjadi, karena terdapat kerusakan.

Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang ditandai dengan terjadinya kencing manis dan tingginya kadar gula darah dalam tubuh.  Terdapat tipe 1 dan diabetes tipe 2. Tipe 1 adalah gangguan autoimun hal ini terjadi, karena terdapat kerusakan sel-sel sehingga tubuh kekurangan hormon insulin. 

Tipe 2 Berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat dan hal ini rentan terjadi pada umur 30 tahun ke atas yang mengakibatkan tidak dapat menerima hormon insulin yang cukup. Nyatanya, di tahun 2024 ini Indonesia menjadi negara peringkat ke-5 dunia dari Dijumlah pasien yang terkena penyakit diabetes terutama diabetes melitus dengan jumlah 19,5 juta jiwa dan diperkirakan   akan   terus   mengalami   peningkatan   hingga   28,6   juta   pada   tahun   2045. 

Berdasarkan Jumlah  penderita  DM  di  Jawa  Tengah  pada  tahun  2022  sebesar  623.973 (Dinkes Jawa Tengah, 2022). Sedangkan jumlah penderita DM di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2022    sebanyak    15.927    kasus. Berdasarkan    data    dari    Dinkes    Sukoharjo,    terdapat peningkatan  yang  signifikan  penderita  DM  di  Sukoharjo  dari  tahun  ke  tahun.  

Sementara itu, jumlah penderita DM di Kecamatan Kartasura pada tahun 2022 sebanyak 2.126 kasus dan menempati urutan pertama di Kabupaten Sukoharjo (Dinkes Sukoharjo, 2022).

 Penderita  DM  beresiko  terjadi  komplikasi,  salah  satunya  ulkus  kaki  diabetikum. Berdasarkan  penelitian Rosaulina  dan  Girsang  (2018)terdapat  hubungan  antara  gaya hidup  (pola  makan  dan  aktivitas  fisik)  dengan  kejadian  ulkus  kaki  diabetikum,  dari  104 pasien   DM   yang   diteliti   didapatkan   hasil   bahwa   80   responden   (76,9%)   mengalami komplikasi  salah  satunya  ulkus  kaki  diabetikum.  

Berdasarkan  penelitian Husada  dkk (2020)dari   119   pasien   DM   yang   diteliti,   sebanyak   55   sampel   (46,2%)   mengalami komplikasi berupa ulkus diabetikum. Salah  satu  penyebab  terjadinya  risiko  komplikasi ulkus  kaki  diabetikum  pada  penderita  DM  yaitu  gaya  hidup,  seperti  pola  makan  dan aktifitas fisik. Untuk menghindari hal tersebut kita dapat melakukan beberapa pencegahan seperti.

 Menerapkan pola gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan dan mengomsumsi buah dan sayur. Jumlah makanan yang dikonsumsi juga harus disesuaikan dengan konseling gizi. Kemudian jenis makanan   yang   dikonsumsi   dapat   terdiri   dari   sayuran,   karbohidrat,   dan   protein. Pengolahan  makanan  tidak  boleh  menggunakan  gula  dan  garam  yang  berlebih.  Jadwal makan terdiri dari 3x makan utama dan 2-3x makanan selingan mengikuti prinsip porsi kecil. 

Selain pola makan, aktifitas fisik juga perlu untuk mengurangi kadar gula darah yang tinggi hal ini dapat dilakukan dengan melakukan aktifitas fisik ringan, sedang maupun berat. 

WHO   menganjurkan   penderita   DM   melakukan   aktivitas   fisik   aerobik intensitas  sedang  setidaknya  75–150  menit  aktivitas  fisik  aerobik  intensitas  tinggi  atau kombinasi  setara  aktivitas  intensitas sedang  dan  berat  sepanjang  minggu,  Melakukan aktivitas  penguatan  otot  dengan  intensitas  sedang  atau  lebih  besar  yang melibatkan semua  kelompok  otot  utama  selama  2  hari  atau  lebih  dalam  seminggu,  Melakukan aktivitas    fisik    multikomponen   yang    bervariasi    yang    menekankan    keseimbangan fungsional dan latihan kekuatan dengan intensitas sedang atau lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun