Apa Hadiah Ulang tahunmu?
Mungkin ada banyak jenis hadiah ulang tahun yang diberikan orang tua kita ketika kita ulang tahun. Ada yang memberikan mainan, baju, bahkan mungkin juga sepeda motor atau mobil jika orang tua mereka kaya. Di keluarga kami, kami jarang merayakan ulang tahun. Hadiah ulang tahunku terakhir mungkin ketika aku masih SD atau TK, waktu itu bapak ibuku membungkus beberapa makanan kecil ke dalam kantong plastik sejumlah siswa di kelas untuk kemudian dibagikan kepada para siswa di kelas.
Meskipun jarang merayakan ulang tahun namun ucapan ulang tahun tidak pernah sekalipun terlewatkan dimanapun kami berada. Ketika kami anak-anaknya berada di tempat jauh, orang tuaku selalu mengucapkan via sms maupun telepon. Apalagi tanggal kelahiran aku dan kakakku sama persis meskipun beda tahun.
Konon ketika ditanya rahasianya oleh tetanggaku mengapa tanggalnya bisa sama, orang tuaku akan menjawabnya dengan bercanda bahwa semua telah diprogramkan.
Ada pengalaman unik yang diajarkan orang tua kepada kami anak-anaknya. Ketika bapak atau ibu kami ulang tahun, kami anak-anaknya yang tidak pernah merayakan ulang tahun akhirnya berusaha memberikan hadiah kepada mereka. Pilihannya waktu itu adalah handphone untuk ayahku yang kebetulan handphonenya baru saja hilang.
Sedangkan untuk ibuku pilihannya adalah handphone tablet dengan layar yang agak lebar. Kebetulan ibuku senang belajar hal baru termasuk browsing internet via handphone untuk membantunya mengajar murid-muridnya di sekolah. Jika aku dan kakakku bantingan membelikan handphone untuk orang tuaku maka berbedalah yang diberikan orang tuaku kepada kami. Orang tuaku memberikan sumbangan kepada tempat ibadah atas nama aku dan kakakku sebagai hadiah ulang tahun.
Ya, hadiah ulang tahun kami adalah berbentuk sumbangan kepada sebuah tempat ibadah atas nama kami. Bahkan sumbangan yang diberikan waktu itu mungkin sepertiga gaji orang tuaku. Meskipun nilainya tidak terlalu besar namun prosentasenya sungguh besar.
Bayangkan jika orang tuamu adalah direktur dengan gaji seratus juta dan apakah orang tuamu rela menyumbang sebanyak tiga puluh juta. Sedangkan orang tuaku yang hanya petani dan guru pun rela melakukannya. Menurut orang tuaku, jika memberi materi kepada kami, kami sudah dirasa mampu mencari uang sendiri. Bahkan penghasilan kami anak-anaknya mungkin lebih tinggi daripada gaji orang tua kami.
Aku yakin di luar sana banyak juga keluarga yang merayakan ulang tahun dengan cara unik yang lainnya seperti merayakan ulang tahun bersama anak yatim maupun yang membutuhkan. Merayakan ulang tahun tidak harus dengan menerima barang ataupun berfoya-foya. Cobalah sekali kali rayakan ulang tahunmu dengan cara berbagi bersama orang lain. Pasti akan ada rasa bahagia tersendiri. Kisah ini berbicara tentang keiklasan, tentang kerelaan hati, tentang mencukupkan diri dan tentang kerendahan hati. Semoga menginspirasi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H