Mohon tunggu...
Bastian Gaguk
Bastian Gaguk Mohon Tunggu... -

mencari makna dari setiap peristiwa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Koruptor Vs. Teroris

19 Maret 2011   20:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:38 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari, seorang dosen bertanya kepada para mahasiswanya, apa perbedaan antara koruptor dan teroris? Mendengar pertanyaan itu, para mahasiswa berlombah-lombah menjawab dengan semangat. Ada berbagai macam jawaban dengan argumentasi masing-masing dan dengan menggunakan teori pilihan. Pada kesimpulan terakhir, dosen itu mengatakan bahwa perbedaan antara koruptor dan teroris lebih pada perbedaan kata, namun inti kejahatan yang mereka lakukan sama yaitu meresahkan dan merugikan banyak orang.

Saya secara pribadi juga bertanya-tanya, kenapa sampai dosen itu mengatakan demikian? Apakah keduanya hanya berbeda dalam soal istiah? Atau menurut anda bagaimana? Tentu seorang teroris juga tidak mau dikatakan sama dengan koruptor atau seorang koruptor tidak mau dikatakan sebagai seorang teroris.

Akhir-akhir ini, di setiap harian surat kabat di Indonesia selalu memuat berita tentang koruptor dan teroris. Apa sich istimewa kedua hal ini, sehingga bisa terkenal dan menjadi sorotan pubik? Semua orang pasti membenci keduanya, tetapi yang pasti selalu ada orang yang menekuni profesi sepertiitu. Meskipun ada yang mencaci maki bahkan mengutuk.

Guerry & Quetelet melihat bahwa penyebab utama kejahatan bukan hanya dari aspek individu tetapi juga dorongan social. Di sini kalau kita menempatkan koruptor dan teroris dalam koridor ini, bagi saya sangat relevan. Orang ingin(mau) melakukan kedua hal itu karena akibat dari dirinya sendiri dan juga factor social. Ada orang yang “terpaksa” menjadi koruptor atau teroris karena merupakan bakat alamiahnya(turunan) seperti yang dikatakan Lombroso bahwa kejahatan juga merupakan bentuk bawahandan bagian dari perkembangan evousi. Namun, ada pula karena aspek social lingkungan.

Koruptor atau Teroris?

Seandainya anda diminta untuk memilih, anda memilih menjadi koruptor atau teroris? Tentukita bisa memilih dengan pertimbangan yang terbaik dari yang terburuk. Kembali ke pertanyaan dosen tadi, saya melihat dalam beberapa point. Pertama, koruptor dan teroris merupakan tindakan kejahatan(criminal), apapun motivasi dan tujuannya tetap keduannya merupaka bentuk kejahatan. Kedua, koruptor dan teroris merupakan kejahatan yang merugikan masyarakat umum. Masyarakat pasti merasa dirugikan apabia keduanya “beraksi”. Ketiga, koruptor dan teroris merupakah bentuk hasil dekadensi moral dalam masyarakat. Keempat, tidak ada pilihan lain selain menolak keduanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun