Mohon tunggu...
Luna Aulia Rahma
Luna Aulia Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Manajemen di Universitas Airlangga

Akrab dipanggil Luna. Saat ini aktif menjalani studi di Universitas Airlangga jurusan manajemen. Memiliki tipe kepribadian ENFP yang merupakan seseorang yang imajinatif, menyukai tantangan, tidak suka dalam tekanan, dan suka sekali mencoba hal baru. Penikmat karya seni seperti puisi, teater budaya, dan lukisan. Pada waktu senggang sangat suka menulis puisi maupun menghias jurnal tentang filosofi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengatasi Insecurity dan Meningkatkan Self-Esteem dengan Lagu "Cara Bahagia" oleh Yotari

5 Januari 2025   13:22 Diperbarui: 5 Januari 2025   13:22 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/tFouJabeWd2RDVTi8

Pada era digital, isu kesehatan mental kerap kali diperbincangkan oleh khalayak luas, terutama terkait dampak penggunaan media sosial yang tidak seimbang. Saat ini penggunaan teknologi hampir tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia, mulai dari komunikasi dengan orang lain, proses belajar mengajar, hingga mencari pekerjaan. Salah satu pengembangan teknologi adalah banyak munculnya media sosial yang menawarkan banyak kemudahan dan memiliki berbagai fungsi. Tak jarang pula media sosial dijadikan alat untuk membentuk ‘citra diri’ yang lebih baik. Sebagai pengguna teknologi yang bijak, hal ini merupakan peluang yang baik dikarenakan dapat memberi kemudahan bagi individu yang akan mencari kerja atau menambah relasi dalam skala yang lebih luas dan profesional. Sayangnya, penggunaan media sosial ini juga dapat meningkatkan perasaan tidak percaya diri oleh beberapa individu.

Perasaan tidak percaya diri, atau biasa disebut insecurity adalah kondisi emosional atau perasaan cemas yang disertai dengan berbagai kebingungan arah hidup, tujuan, maupun ketakutan untuk mencoba hal baru. Dalam artikel yang dipublikasikan oleh Universitas Tarumanegara, terdapat seorang psikolog humanistik yang bernama Abraham Maslow mengungkapkan definisi insecure merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang merasa tidak aman, menganggap dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois. Banyak sekali alasan yang melatarbelakangi seseorang mengalami insecure, salah satunya adalah melihat individu lain lebih sukses atau lebih bahagia di media sosial. Perasaan ini dapat membentuk sebuah pandangan tertentu yang membuat diri individu seolah-olah tidak berkembang dan bertanya-tanya bagaimana pencapaian diri dalam hidup.

Perasaan tidak percaya diri merupakan hal yang sangat wajar dapat dirasakan oleh semua individu. Perasaan tidak percaya diri ini dapat membentuk dua kemungkinan, yakni sebuah refleksi diri atau sebagai sumber pemikiran yang toksik. Sebagai seorang mahasiswa baru, penulis banyak menemui banyak fenomena ini, yakni banyak mahasiswa baru yang mengalami keterkejutan batin setelah menemui berbagai manusia yang sudah memiliki pencapaian luar biasa dalam usia yang masih muda. Hal ini menjadi renungan besar, bahkan penulis sendiri sempat mengalami fase keterkejutan batin dalam waktu yang cukup lama. Dalam proses membangkitkan mental, penulis berupaya melakukan solusi yang tepat dan mencari tahu apa sebenarnya yang menjadi penyebab utama individu mengalami rasa tidak percaya diri. Ternyata hal tersebut sangat dekat dengan batin kita, yakni kurangnya harga diri (Self-esteem).

Menurut Triwahyuningsih (2017), Self-esteem adalah hasil penilaian individu terhadap diri sendiri yang diwujudkan pada sikap-sikap yang bersifat positif dan negatif. Individu yang memiliki self-esteem yang tinggi akan memiliki rasa percaya diri, penerimaan diri, maupun pengembangan diri yang lebih baik. Individu yang memiliki self-esteem yang tinggi juga dapat menjalani kehidupan yang lebih produktif dan bahagia karena memiliki penghargaan diri yang dapat membuat mereka tetap positif meski mengalami keterpurukan. Selain itu, mereka juga lebih fokus terhadap diri sendiri dan tidak mudah memberikan prasangka ataupun stereotip ketika individu mengalami umpan balik negatif. Sebaliknya, kepemilikan self-esteem yang rendah seringkali membutuhkan validasi orang lain untuk memastikan apakah hasil dari usahanya sempurna, atau bahkan dalam hal mendasar seperti penampilan. Sayangnya, saat ini masih banyak individu yang belum memahami pentingnya self-esteem untuk menyeimbangkan kehidupan batin dan sosial.

Self-esteem dapat terus dikembangkan diasah, agar nantinya dapat menjadi penguat masing-masing individu untuk terus mencari potensi diri. Untuk meningkatkan self-esteem, individu dapat membangun rutinitas positif yang mendukung perkembangan diri. Rutinitas seperti meditasi, jurnaling, menonton film, atau mendengarkan musik dengan lirik yang membahagiakan dapat membantu individu tetap berada dalam lingkaran energi yang positif. Salah satu contoh musik yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri adalah lagu “Cara Bahagia” oleh Yotari.

Cara Bahagia oleh Yotari memiliki pesan positif yang mengingatkan pendengarnya untuk selalu bahagia dengan cara masing-masing. Bagi individu yang masih memiliki self-esteem dan insecurity yang masih tinggi, lagu ini dapat menjadi pengingat diri untuk selalu percaya dengan apa yang dimiliki dan berhenti untuk membanding-bandingkan diri sendiri terhadap orang lain. Dalam liriknya, Yotari menyampaikan pesan bahwa tidak apa-apa mengalami hari yang buruk atau sesuatu di luar kendali kita, karena setiap individu berharga dan berhak mendapatkan kebahagiaan hidup.

Mendengarkan musik seperti “Cara Bahagia” oleh Yotari dapat menjadi afirmasi positif yang dapat didengarkan setiap pagi sebelum menjalani hari. Kebiasaan mendengarkan lagu-lagu dengan pesan positif setiap pagi dapat membantu meningkatkan self-esteem dan memberikan energi untuk menjalani hari dengan lebih baik. Dengan self-esteem yang kuat, individu dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih percaya diri dan optimis. Oleh karena itu, mari kita terus mencari cara untuk meningkatkan self-esteem dan menemukan potensi dalam diri kita, sehingga dapat melawan insecurity yang ada dalam diri kita. Sudah banyak orang yang mulai bangkit untuk melawan insecurity, kamu kapan?!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun