Mohon tunggu...
Ricko airo prima
Ricko airo prima Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Semoga apa yang saya tampilkan dapat bermanfaat untuk khalayak umum.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Segitiga Eksposure: Memahami Pemilihan Iso, Aperture, dan Shutterspeed Dalam Fotografi

21 Mei 2023   16:18 Diperbarui: 21 Mei 2023   16:18 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam fotografi, segitiga eksposur adalah konsep penting yang harus dipahami oleh setiap fotografer. Segitiga ini terdiri dari tiga elemen utama dalam pengaturan kamera, yaitu ISO, aperture, dan kecepatan rana. Memahami hubungan dan keseimbangan antara ketiga elemen ini akan memungkinkan Anda untuk menghasilkan hasil yang konsisten dan mengendalikan eksposur foto dengan lebih baik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi setiap elemen dalam segitiga eksposur dan bagaimana mereka saling berhubungan.
1. ISO
ISO adalah pengukuran sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi angka ISO, semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya, yang berarti Anda dapat mengambil gambar dalam kondisi pencahayaan yang rendah. Namun, peningkatan ISO juga meningkatkan tingkat kebisingan (noise) pada gambar. Oleh karena itu, penting untuk memilih ISO yang tepat sesuai dengan kondisi pencahayaan. Pada kondisi pencahayaan yang baik, gunakan ISO rendah seperti 100 atau 200 untuk menghasilkan gambar yang lebih bersih dan tajam.
2. Aperture
Aperture mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera melalui lensa. Hal ini diukur dengan menggunakan angka f-stop. Angka f-stop lebih tinggi menunjukkan bukaan lensa yang lebih kecil, sedangkan angka f-stop lebih rendah menunjukkan bukaan lensa yang lebih besar. Selain mempengaruhi jumlah cahaya yang masuk, aperture juga mempengaruhi kedalaman bidang atau seberapa banyak area yang fokus dalam gambar. Aperture lebar (angka f-stop rendah) menghasilkan kedalaman bidang yang lebih dangkal, sedangkan aperture kecil (angka f-stop tinggi) menghasilkan kedalaman bidang yang lebih dalam. Pilih aperture yang sesuai dengan efek yang ingin Anda capai dalam foto Anda.
3. Kecepatan Rana
Kecepatan rana mengontrol berapa lama sensor kamera terbuka untuk menangkap cahaya. Kecepatan rana diukur dalam satuan detik. Kecepatan rana yang lebih tinggi (misalnya 1/1000 detik) memungkinkan penangkapan gambar yang cepat dan menghasilkan efek membekukan gerakan, sedangkan kecepatan rana yang lebih rendah (misalnya 1/30 detik) memungkinkan penangkapan gerakan yang lebih lambat atau efek panning. Pilih kecepatan rana yang sesuai dengan subjek dan efek yang ingin Anda capai.
Mengatur Keseimbangan Eksposur
Ketiga elemen dalam segitiga eksposur saling terkait dan mempengaruhi eksposur foto secara keseluruhan. Jika Anda ingin meningkatkan kecepatan rana untuk menangkap gerakan cepat, Anda perlu mengkompensasi dengan membuka aperture atau meningkatkan ISO agar tetap mendapatkan eksposur yang baik. Begitu juga jika anda ingin mendapatkan foto yang bokeh atau backgrounya blur, anda perlu menurunkan apature dengan kompensasi shutterspeed dan Iso.

Demikilan artikel pembahasan mengenai segitiga eksposure semoga apa yang saya sampaikan dapat berguna. Jikater dapat kesalahan mohon untuk dikoreksi di kolom komentar. Sekian terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun