Mohon tunggu...
Sean Yagoza
Sean Yagoza Mohon Tunggu... Nahkoda - Mahasiswa

Universitas Darussalam Gontor Program Studi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlukah Seorang Muslim Belajar Diplomasi?

3 November 2019   11:34 Diperbarui: 3 November 2019   11:50 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diplomasi adalah seni atau praktik dalam melakukan interaksi atau kerja sama oleh perwakilan suatu negara dengan perwakilan negara lainnya, perwakilan resmi negara dalam menjalin hubungan diplomatik disebut diplomat. Dalam diplomasi antar satu negara dengan negara lainnya, biasanya membahas berbagai macam permasalahan yang meliputi; perdamaian, perdagangan, perang, ekonomi dan sosial budaya. Dari interaksi kerja sama itulah muncul suatu perjanjian antara negara satu dengan negara lainnya, dan keberhasilan suatu negara dalam melakukan diplomasi biasanya ditandai dengan terwujudnya kepentingan nasional dari negara (national Interest) tersebut.

Diplomasi yang digunakan untuk menciptakan perdamaian antar bangsa telah dikenal sejak zaman dahulu dan sekarang kita sebut dengan diplomasi klasik, hal itu diterapkan oleh Islam secara mendasar tidak hanya berupa tujuan perdamaian, namun untuk menciptakan keadilan sosial baik dalam negeri maupun dengan negara lain. Pada awal perkembangan Islam, diplomasi yang menurut beberapa pandangan cendikiawan barat merupakan salah satu bagian dari sebuah peperangan atau bahkan menggantikan perang. Diplomasi digunakan juga untuk mengirimkan pesan sebelum perang dimulai atau digunakan untuk mengadakan tawaran perang. Beberapa cara untuk menciptakan suatu perdamaian seperti pertukaran hadiah atau negosiasi perdamaian, maupun tebusan belum perang dilakukan. Para utusan yang dikirim untuk menjalankan suatu tujuan tertentu, atau dikirim dalam keadaan yang genting.

Sebagai seorang muslim hendaknya kita mengetahui dan mempelajari apa yang dimaksud dengan diplomasi, dan seraya tidak lupa dengan apa yang telah diajarkan serta dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam kancah politik dan diplomasi islam, Nabi Muhammad adalah orang yang sangat berpengaruh. Nabi Muhammad telah banyak melakukan transaksi diplomasi dengan berbagai aktor baik itu Negara, individu, golongan dan lainnya. Tujuan dari diplomasi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad tidak lain adalah untuk berdakwah menyebarkan ajaran Islam. Dari berbagai sumber, tercatat Nabi Muhammad telah melakukan berbagai macam kegiatan diplomasi dengan mengirimkan surat kepada pemimpin Negara lain, mengutus duta maupun bertemu langsung.

Terkait sistem diplomasi secara sederhana sudah dimulai pada fase Makkiyah, yakni Pada Masa Dakwah, dimana Rasulullah SAW mengirim Utsman Bin Affan ke Negeri Habasyah untuk meminta jaminan keselamatan bagi kaum muslimin. Begitu pula dengan pengiriman Mushab bin Umar ra, sebagai Diplomat sekaligus juru dakwah pertama bagi warga Yatsrib yang telah berbaiat kepada Rasulullah SAW.

Dari contoh diatas kita bisa menyimpulkan baahwa betapa pentingnya bagi seorang muslim untuk belajar tentang diplomasi. Agar memiliki jiwa kesatria yang dicontohkan oleh Rasulullah dan bisa membentengi diri dengan aqidahnya. Tujuan akhirnya ialah menciptakan cendikiawan muslim yang mahir dalam bernegosiasi dan berdiplomasi dengan akhlak robbaniy dan qur'ani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun