Mohon tunggu...
Sean Annas
Sean Annas Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pengangguran

Mohon berikan kritik dan saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berkenalan

13 Maret 2022   18:53 Diperbarui: 16 April 2022   21:05 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Turunlah pada dekapan gulita.
Mengambang kata terselimut karsa.
Jikalau jari-jari sudah berkada.
Merasuk ia bertaut membalut jiwa.
Basah menyeka mengisap semesta.
Sunyipun bergeming tanda sempurna.
Sudah masanya yang bersemayam saling memakna.
Benamkan yang bergelora merana jingga.
Berdesak berkelindan dalam ritma.
Geliat nada jatuhkan padanya.
Hanyut menyerah desis sederhana.
Tiada lelah sajak meronta.
Nantilah tumpah memungkas cerita.
Tersibak sahaja surga.
Sekalipun tertelan rasa ialah fana.
Kini dunia kiranya bukanlah apa.
Inikah sebab berada.
Ataukah hanya canda membara.
Apalah yang mengakhiri ini jumpa sepata.
Hanya senyuman surya kiranya bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun