Mohon tunggu...
Sean Annas
Sean Annas Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pengangguran

Mohon berikan kritik dan saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Badai

8 Oktober 2021   12:26 Diperbarui: 8 Oktober 2021   12:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemudian terbesit kilas histeris
Menggerutu di awan tipis
Terhempas barat menggebu
Arang yang merindu abu
Di batas sanubari angin
Jarum jam mendingin
Mengiris haus arti
Baris-baris tulus belati

Apalah kompas berdetak
Berhaluan---berlabuh bersorak
Pulau angkasa di sisi kejora
Asa hitam putih hanya penjara
Menanti hambar dalam belukar
Biarlah berlayar di kepalsuan fajar
Terombang-ambing liar tanpa jangkar
Tiada bersandar abadi mengejar

Asing dan segala sia-sia
Hampa udara manusia
Di jurang keabadian
Sosoknya membekas beban
Epik di balik polaroid foto
Pars pro toto
Tak kunjung beranjak
Mendung dalam sajak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun