Papa tersayang,
Pa, bagaimana keadaanmu di sana?? Semoga selalu dalam lindungan Allah..
Sudah 11 tahun kita tidak bertemu. Rasanya sangat-sangat rindu. Rindu ketika ku berayun di sarungmu. Rindu ketika ku duduk dipangkuanmu. Bahkan aku rindu mencabuti bulu kakimu. Merindukan bisa bermanja-manja denganmu. Rindu timangan mu.
Seingatkupapa tidak pernah marah padaku. Ketika aku bertengkar dengan mama, papa lebih milih membelaku. Aku juga ingat ketika aku makan jatah sosis milik mas Bas, saking marahnya, mas bas melempar pisau kepadaku. Papa sangat marah dengan mas Bas. Sampai-sampai mas Bas minggat dari rumah hanya karena sosis.Ada satu lagi saat papa dan aku ke tempat pasar malam. Papa mengajak sambil menggendong ku menonton atraksi motor yang sangat kutakuti. Aku menangis histeris. Sesudahnya menonton bahu papa nyeplak begas gigitanku dan lenganmu penuh luka karena cakaranku.
Pa, rasanya baru kemarin semua itu terjadi. Aku selalu merindukan hal itu. Suaramu dan kehangatan tubuhmu yang paling kurindukan. Tidakkah kau begitu??
Aku, anak yang selalu papa manja, anak yang selalu papa lindungi. Kini sudah beranjak besar. Sekuat tenaga aku ingin membanggakan papa. Membuat papa tersenyum saat melihatku..
Pa, maaf kala itu aku tidak melihatmu untuk yang terakhir kalinya. Sungguh aku menyesal.. semoga Allah memberitahukan alasannya padamu..
Papa aku sangat mencintaimu. Jika waktu ini bisa berputar aku akan melakukan yang terbaik untuk membuatmu bahagia. Terima kasih atas segalanya. Kasih sayangmu, perlindunganmu, perhatianmu, dan pengorbananmu. Semoga papa ditempatkan di tempat yang indah disana. Dan selalu dalam lindungan Allah. Istirahat yang tenang, pa. Di sini aku akan selalu berusaha jadi yang terbaik..
I love you and Miss you my lovely papa
_anakmu_
sintya diah safitri (242)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H