Mohon tunggu...
Scoundrell Scooter
Scoundrell Scooter Mohon Tunggu... wirausaha -

jauhkan korupsi diantara kita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Misbar (Gerimis Bubar), Istilah Bioskop Gratisan Era 80-an

17 Maret 2018   10:51 Diperbarui: 17 Maret 2018   11:14 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Organ Tunggal Layar Tancap Gulung Tikar

Istilah Misbar  (Gerimis Bubar) adalah istilah yang di pakai tahun 70,80, 90an. Istilah ini dipakai pecinta Bioskop gratisan alias layar tancap. Walaupun layar tancap memutarkan film-film indonesia yang sudah usang, tetapi bioskop gratisan ini tak pernah sepi penonton, bahkan banyak yang mengais rezeki dari bioskop yang di gelar tiap acara-acara tertentu.

Kehadiran televisi -- televisi swasta dan vcd -- vcd bajakan memaksa beberapa perusahaan layar tancap gulung tikar, tetapi masih ada beberapa juga yang masih bertahan. Apalagi sekarang tiap event agustusan dan hajatan layar tancap semakin tersingkirkan dengan kehadiran grup -- grup organ tunggal.

Bioskop Gratisan

Malam hari saat film yang dibintangi barry prima vs advent bangun diputar, sambil menikmati adegan -- adegan berantem dari film si buta vs jaka sembung tidak lupa saya membeli makanan toge juga kopi susu hangat. Lagi seru-serunya adegan film jaka sembung, ternyata alam tidak bersahabat saat itu, semua penonton berlarian mencari tempat berteduh. Gerimis di gelaran bioskop gratisan itu memaksa penonton bubar di arena pemutaran film si buta vs  jaka sembung.

Uniknya layar tancap ini, walaupun sepi penonton film-film tetap di putar. Untuk pemutaran film kedua biasanya operator proyektor memutarkan film-film lucu : wah gede banget -- warkop dki, ateng sok aksi -- kwartet jaya, biang kerok -- benjamin sueb. Saat itu hujan mulai reda, penonton pun mulai kembali ke arena bioskop gratisan.

Jodoh di Layar Tancap

Jodoh memang tak akan lari kemana, saat berteduh di rumah orang, ada dua cewe yang juga penonton layar tancap. Kebetulan saat itu saya juga bersama 1 teman saya yang masih jomblo, pura-pura nanyain jam, lalu nanya rumah, yang terakhir nanyain nama. Kita pun berkenalan lalu gak lupa minta nomer telpon rumah, maklum tahun 1990an hape masih mahal harganya.

Ketawa-ketiwi liat dono di film wah gede banget, membuat hati dan pikiran saya cerah, apalagi saya tertawa ditemenin cewe cantik. Untuk pemutaran film ketiga ternyata si reni sama si euis yang baru kenalan itu pengen pulang, mereka berdua dibatasi, harus pulang jam 12 malam, kita berdua pun nganterin pulang kerumahnya.

 Euis       :Terimakasih yah aa udah nganterin euis pulang...

Aa           : iya, sama-sama euis. Oh iya' besok aa mau boleh telpon gak ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun