Egy Maulana Hijrah ke Liga Eropa

Rasa Haru Egy Bisa Bermain di Liga Eropa

Terharu mendengar Egy Maulana hijrah ke polandia sekaligus mengingatkan saya dulu. saat itu tahun 1994 saya masih duduk di sekolah dasar. Saat itu lagi rame-ramenya timnas Indonesia primavera yang berlatih di italia. Bagaimana tidak terharu, mendengar Kurniawan dan bima sakti bermain di liga eropa. Kurniawan bermain bersama klub FC Luzern swiss dan bima sakti bermain bersama Helsingborg IF swedia.

Saya sebagai anak-anak 90an untuk mendapatkan berita seputar Kurniawan dan bima sakti itu lewat tabloid bola. Bayangkan internet belum murah seperti sekarang ini, untuk mendapatkan informasi mereka, saya harus merelakan uang jajan untuk dibelikan tabloid bola yang saya beli tiap hari selasa dan jumat. Tapi saya merasa bangga dan memajang poster mereka di dinding kamar.

Kembali ke Egy maulana, sebagai anak-anak jaman now yang mengidolakan Egy cukup cari info di mbah google.berita-beritanya langsung muncul di depan mata tanpa harus menunggu tiap selasa dan kamis hehehe.

Harapan Egy Untuk Pesapak Bola Indonesia

Harapan kita semua Egy bisa berprestasi di polandia bersama klub Lechia Gdansk. Jangan sia-siakan kesempatan langka ini. Terus berlatih dan jaga stamina agar menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia, Egy bukan hanya membawa nama pribadi tapi egy membawa nama bangsa Indonesia. Jika egy sukses di polandia, besar kemungkinan pemain-pemain sepakbola lainnya bakal memiliki kesempatan yang sama bermain di eropa.

Klub di Kota Pelabuhan

Lechia Gdansk adalah sebuah klub sepakbola di kota Gdansk polandia, sebuah kota pelabuhan yang dihuni oleh 500 juta jiwa. Klub Lechia Gdanks ini sekarang bermain di liga ekstraklasa kasta tertinggi liga sepakbola di polandia. 

Egy Bisa Merasakan Stadion Mewah

Klub Lechia Gdansk ini bermarkas di stadion PGE Arena Gdansk. Stadion mewah yang di bangun pada tahun 2008. Dengan kapasitas penonton 43.615 penonton ini, yang pernah dipakai untuk piala eropa 2012. Untuk 3 pertandingan penyisihan grup serta 1 pertandingan perempat final. Saksi sejarah ketika jerman mengalahkan yunani dengan skor 4-2 pada 22 juni 2012