Mohon tunggu...
Scirea Enam
Scirea Enam Mohon Tunggu... -

Journalist and Juventus

Selanjutnya

Tutup

Politik

Islah Golkar Tanpa Penyamaan Visi=ZONK

25 Desember 2014   04:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:30 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makin kuatnya dorongan dari sejumlah pihak untuk berunding, akhirnya dua kubu Golkar resmi menggelar pertemuan, Selasa (23/12) sore di Hotel Ritz Charlton. Kerelaan untuk islah demi masa depan partai berlambang beringin tersebut kali pertama dicetuskan kubu Agung Laksono melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Zainudin Amali.

“Kami sudah siap. Kalau visi sudah sama, maka urusan personalia tidak akan sulit. Yang berat itu mempertemukan visi. Tapi Insya Allah lancar, kami kan keluarga besar,” kata ZA, Senin (22/12) lalu.

Penyamaan visi dalam perundingan diamini juru runding Partai Golkar kubu Agung Laksono, Andi Mattalatta. Menurut Andi, dua kubu harus merundingkan visi partai dulu baru kemudian islah secara personal. Andi menjelaskan bahwa visi tersebut antara lain menyoal pilkada, pengelolaan partai secara terbuka dan demokratis, dan pemilihan presiden.

“Kalau visi saya itu bagi dua, islah visi, baru islah personel. Islah visi itu samakan dulu visinya,” ujar Andi di Kantor DPP Golkar Jakarta Barat.

Andi juga mengingatkan, Golkar yang paling depan memperjuangkan pemilihan presiden secara langsung. Begitu juga dengan Pilkada, di mana Golkar memperjuangkan pemilihan langsung. Oleh karena itu, visi yang diusung kubu Agung Laksono jelas membantu pemerintah dan kembali ke Pilkada langsung.
“Visi kami mendukung pemerintah yang bertugas menyejahterakan rakyat sebagaimana diamanatkan konstitusi. Sedangkan Pilkada,  kita mendukung Pilkada langsung karena sesuai dengan kehendak rakyat,” kata Andi.Sebagaimana diketahui, visi kubu Agung berbeda dengan visi yang diusung Golkar versi Aburizal Bakrie. Kubu Ical mengeluarkan sikap untuk oposisi, tetap berada di KMP, menolak perpu, mewacanakan pelaksanaan pileg dengan proporsional tertutup, dan mendukung pelaksanaan pilpres oleh MPR.Pertemuan dan perundingan ini pun mendapat perhatian dari Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar versi Munas Jakarta Siswono Yudhohusodo. Ia sangat berharap pertemuan negosiator antara kubu Aburizal Bakrie dengan kubu Agung Laksono mampu menghasilkan sesuatu yang positif bagi Partai Golkar.
“Kita ingin perbaikan Golkar, jangan pecah. Harus satu. Harus sesuai dengan apa yang dicita-citakan selama ini oleh Golkar,” harapnya.

Sumber: Zainudinamali.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun