Mohon tunggu...
Scholastova Moss
Scholastova Moss Mohon Tunggu... -

اللهم أنت ربى لا إله إلا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت أعوذ بك من شر ما صنعت أبوء لك بنعمتك علي وأبوء بذنبى فاغفرلي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS: Partai Terbuka dalam Pemilu 2014

12 Mei 2014   19:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perolehan suara PKS pada tahun 2004 sebesar 7,34% merupakan lonjakan yang sangat luar biasa bila dibandingkan dengan perolehan periode sebelumnya yaitu 1,36%. Prestasi ini tentu saja adalah buah apresiasi masyarakat yang begitu tinggi kepada kejujuran, kesederhanaan dan kesantunan para wakil rakyat Partai Keadilan (PK) hasil Pemilu 2009.

Sayangnya prestasi tersebut tidak dapat dilanjutkan pada Pemilu 2009, PKS hanya dapat memperoleh 7,88%. Walaupun berdasarkan prosentase sedikit mengalami kenaikan, namun angka riil pemilih PKS turun dari 8.325.020 suara menjadi 8.204.946 suara.

Namun dengan perolehan suara yang relatif stagnan, Pemilu 2009 telah mengantarkan PKS ke posisi 4 besar di bawah Golkar dan PDIP yang menempati peringkat 2 dan 3, serta Partai Demokrat di posisi puncak.

PARTAI TERBUKA MENUJU PEMILU 2014

Hanya dalam kurun waktu satu tahun setelah Pemilu 2009, kesiapan PKS untuk naik peringkat menjadi tiga besar pada Pemilu 2014 mulai disusun. Termasuk PR mengenai peralihan PKS menjadi partai terbuka yang sempat mendapatkan penolakan habis-habisan oleh salah satu pendiri PK, Yusuf Supendi sewaktu dideklarasikan oleh sebagian elite partai pada musyawarah kerja nasional 2008 di Hotel Inna Grand Beach, Sanur, Denpasar, Bali, pada 1 Februari 2008.

Munas II Partai Keadilan Sejahtera di Hotel The Ritz Carlton, 16-18 Juni 2010 adalah titik kejelasan awal upaya Partai Keadilan Sejahtera untuk melepaskan citra diri dari partai Islam. "Kami harus mengadakan lompatan besar untuk masuk menjadi tiga besar pada pemilu 2014,” demikian disampaikan Sekjen PKS Anis Matta.

Pernyataan ini mempertegas sinyal keterbukaan yang sempat beberapa kali dinyatakan pada tahun sebelumnya. Sekjen PKS Anis Matta mengatakan bahwa mereka ingin keluar dari tema-tema sempit, dalam rangka mengubah citra Islamis, dengan jargon "PKS Untuk Semua".



Melalui PKSOnline tanggal 23 Januari 2009 Anis Matta juga menyatakan bahwa era politik aliran sudah berakhir. Hal ini diamini oleh wakil Sekjen Zulkiflimansyah pada tanggal 30 Januari 2009 dengan pernyataan bahwa syariat Islam itu sudah agenda masa lalu.



Di tempat yang sangat ekslusif, di The Ritz Carlton itu, teka-teki tentang kepemimpinan, sasaran, arah, kebijakan, langkah masa depan yang akan dituju Partai PKS, semuanya menjadi 'clear'. Semuanya sudah terekpresikan dalam Munas II itu.

PKS yang awal berdirinya menggunakan prinsip al-hizbu huwal jama’ah, wal jama’ah hiyal hizb (partai adalah jamaah, dan jamaah adalah partai), di mana PKS yang hakikatnya representasi Jamaah Ikhwan itu, kini telah mengambil jalan baru dan memilih sebagai partai terbuka untuk masuk menjadi tiga besar pada pemilu 2014.

PKS bukan lagi representasi Jamaah Ikhwan. “Apapun agamanya (Yahudi, Nashara, Hindu, Budha) sepanjang memiliki garis perjuangan yang sama, adalah warga PKS”, kata Presiden PKS kala itu, Luthfi Hasan Ishaq menjelang pembukaan Munas II Partai Keadilan Sejahtera. Dia tidak menampik ada rencana perubahan AD/ART PKS terkait dengan pengakomodasian kalangan non-muslim untuk menjadi pengurus dan pimpinan PKS di setiap level struktural partai.



Bentuk implementasi ide pluralis dalam keterbukaan PKS, kini bisa kita lihat dalam praktik dukungan terhadap pemilihan kepala daerah maupun calon legislatif yang mulai merangkul kalangan di luar muslim. Humas PKS Mardani Ali Sera menyatakan bahwa selama ini PKS telah memiliki kader non-muslim di beberapa daerah. Bahkan, PKS memiliki Caleg seorang pastur di wilayah Papua.

Belum lama ini, dalam upaya terus meningkatkan elektabilitasnya guna memenuhi target tiga besar Pemilu 2014, dalam safari politiknya ke Ende, Nusa Tenggara Timur, Anis Matta menyatakan keterharuannya ketika Mars PKS dinyanyikan oleh Paduan Suara Gereja di Ruang Kalimutu, Grand Wisata Hotel.

"Lagu Mars PKS dibawakan dengan sangat indah oleh saudara-saudara kita dari kelompok paduan suara ini. Saya telah beberapa kali mendengar lagu ini dibawakan, tapi malam ini saya mendengar versi yang jauh lebih merdu dari yang pernah saya dengar sebelumnya,” demikian Anis mengapresiasi.

Keterbukaan PKS dalam rangka menarik simpati dan menjalin kemesraan dengan kalangan non-muslim juga terlihat dalam berinteraksi sosial. Ucapan maupun keikut-sertaan dalam perayaan agama lain tidak lagi menjadi sesuatu yang diharamkan. Tercatat pada tahun 2012 dan 2013, Fahri Hamzah anggota DPR RI dari Fraksi PKS tidak pernah lupa untuk turut mengucapkan selamat Hari Raya Natal pada penghujung tahun-tahun tersebut.



Selain Fahri Hamzah, salah satu kandidat calon presiden dari PKS yang juga Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan juga turut menghadiri perayaan hari besar keagamaan yang dipercaya umat kristiani sebagai hari kelahiran Yesus Kristus.



HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILU 2014

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta menegaskan partainya menargetkan memimpin koalisi dengan masuk sebagai tiga besar partai yang memperoleh suara terbanyak di Pemilu Legislatif 2014.

"Pilihan kami kalau tidak memimpin koalisi ya memimpin oposisi. Namun target kami masuk tiga besar sehingga Insya Allah kami bisa memimpin koalisi," kata Anis Matta sebelum mencoblos di Tempat Pemungutan Suara 041 Kelurahan Utan Kayu Utara Kecamatan Matraman Provinsi DKI Jakarta, Rabu, 9 April 2014.

Walaupun hasil quick count ternyata jauh dari harapan PKS untuk menempati 3 besar, Anis Matta tetap optimis bahwa perolehan suara partainya pada Pileg 2014 ini akan lebih baik dibanding Pileg 2009. "Kami optimis bisa mencapai angka di atas 7 persen. Sebab, berdasarkan perhitungan real count yang dilakukan tim internal, untuk sementara tingkat keterpilihan PKS mendekati 10 persen,"kata Anis Matta, Jumat, 11 April 2014.

Kini, segala harapan dan penantian terjawab sudah. Hasil perolehan suara sah partai politik secara nasional telah resmi diumumkan. Partai Keadilan Sejahtera menempati posisi ke tujuh dengan prosentase perolehan sebesar 6,79%. Ada sekitar penurunan sebesar 1% bila dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, namun secara kuantitas pemilih, naik menjadi 8.480.204. Ibarat laporan keuangan, dengan membebankan syariat Islam sebagai biaya yang harus dikorbankan, ditambah dengan biaya kampanye dan lain-lain, keuntungan bersih yang diterima oleh PKS dalam Pemilu 2014 adalah 275.258 suara.

PENUTUP

Artikel ini ditulis tidak dilatarbelakangi suatu dukungan terhadap partai tertentu. Penulis tidak berafiliasi dengan partai mana pun. Segala data berupa angka atau pun fakta lain yang dinyatakan dalam artikel ini merupakan public domain yang bisa dicari dan diakses oleh siapa pun. Akhir kata, Penulis mengajak seluruh umat muslim, mari lah kita genggam aqidah Al Wala wal Bara sebagai konsekuensi syahadat dan kewajiban serta penjaga identitas keislaman kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun