Mohon tunggu...
Fauzia A
Fauzia A Mohon Tunggu... -

mahasiswa hubungan internasional tingkat tiga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Idi i Smotri" Cermin Kekejaman Nazi di Belarussia

2 Maret 2012   12:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:37 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idi i Smotri adalah film terakhir karya sutradara Elem Klimov. Film ini dibuat berdasarkan pengalamannya sebagai anak kecil di Perang Dunia II.  Judul film ini, Idi i Smotri, atau dalam bahasa Indonesia "Datanglah dan lihat"  diambil dari kitab Injil. Pada awalnya Klimov memberi judul "Kill Hitler", tetapi pihak Soviet melarang penggunaan nama Hitler dalam judul film. Diliris pada tahun 1985, film ini menjadi hit di Soviet Russia dengan 28,9 juta tiket terjual. Setelah membuat film ini Klimov berkata bahwa dia "sudah tidak tertarik lagi membuat film" karena dia telah merasa 'selesai'. Film perang dan horor psikologis, ditambah dengan elemen surrealistis, Idi i Smotri merupakan film yang akan meninggalkan kesan mendalam seumur hidup. Pada tahun 1943, Jerman menduduki Belarussia. Seorang anak laki-laki berumur 15 tahun, Florja (Aleksei Kravchenko) dipaksa ikut bertempur bersama para partisan. Mereka berkumpul di sebuah hutan sambil merencanakan penyerangan terhadap Jerman. Namun komandan partisan justru meninggalkan Florja sendiri di hutan bersama seorang anak perempuan bernama Glasja, kekasih sang komandan. Tiba-tiba mereka diserang dari udara oleh pasukan Jerman. Mereka berdua selamat, namun Florja menjadi tuli sesaat. Setelah merasa aman, Florja dan Glasja kemudian berjalan ke desa tempat Florja tinggal. Desa itu sepi, tidak ada tanda-tanda kehidupan. Florja mempersilahkan Glasja masuk ke dalam rumahnya. Boneka adik perempuan Florja jatuh di lantai, dan rumahnya penuh lalat. Mereka berdua menemukan sup hangat dan mulai makan, namun mereka merasakan sebuah perasaan yang aneh. Glasja muntah dan Florja tiba-tiba merasakan sakit kepala yang amat sangat. Mereka kemudian memutuskan bahwa mungkin orang-orang di desa sudah lari menyelamatkan diri ke sebuah pulau dan berangkat kesana. Saat sedang berlari Glasja melihat tumpukan mayat di belakang rumah Florja.

1330692515794431320
1330692515794431320
Glasja berteriak histeris ke Florja, mengatakan bahwa keluarganya sudah mati. Tetapi Florja tidak mau percaya. Setelah mereka sampai ke pulau kecil itu orang-orang yang selamat mengatakan bahwa semua orang di desa telah dibunuh dan dibakar oleh pasukan Jerman. Beberapa saat kemudian mereka diserang lagi oleh pasukan Jerman. Florja melarikan diri ke sebuah desa. Disana dia diselamatkan oleh sebuah keluarga, tetapi semuanya tidak selesai sampai disitu. Pasukan Jerman pun tiba dan mereka semua digiring ke dalam sebuah gereja untuk dibakar hidup-hidup. Salah seorang komandan berkata bahwa mereka yang tidak punya anak boleh keluar, tetapi hanya Florja yang berani keluar. Florja kemudian dijambak dan seorang prajurit menodongkan pistol ke kepalanya, kemudian mereka mengambil foto dengan latar belakang gereja yang dibakar dan jeritan penuh derita dari penduduk desa. Ketika pasukan Jerman meninggalkan desa itu, mereka dihadang para partisan Belarussia. Komandan dan prajurit Jerman tidak mengakui perbuatan mereka. Salah satu dari prajurit Jerman berkata bahwa teman-temannya pengecut, dan malah mencaci para rakyat Belarussia sebagai ras rendahan yang harus dibasmi. Para partisan kemudian memutuskan untuk membakar para prajurit Jerman, namun mereka sadar bahwa mereka hanya melakukan hal yang sama dengan Jerman yang mereka benci. Para partisan kemudian menembaki pasukan Jerman sampai mati. Saat para partisan bersiap untuk meninggalkan tempat itu Florja menemuka foto Adolf Hitler dengan propagandanya "Hitler sang Pembebas" di lumpur. Dia menembaki foto itu beberapa kali. Kita kemudian melihat sejarah Hitler. Hitler di kamp konsentrasi. Hitler yang menyalami seorang anak kecil. Hitlerputsch. kerusuhan di Weimarre. Hitler sebagai prajurit di PD I. Hitle sebagai anak kecil. Tapi ketika tampil Hitler saat bayi, Flora tidak bisa menembak foto itu. Lacrimosa dari Mozart bermain ketika Florja mengikuti para partisan masuk ke dalam hutan, dan film ini pun berakhir. Film ini berdasarkan sejarah yang benar-benar terjadi. Nazi membakar 628 desa di Belarussia bersama penduduknya untuk membasmi para partisan yang melawan Nazi. Akan tetapi taktik itu gagal karena para penduduk justru makin membenci Jerman dan terus melawan, hingga akhirnya Jerman melaksanakan hukuman yang lebih kejam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun