Rak-rak penuh buku, meja-meja yang diatasnya buku-buku berserakan, orang-orang yang konsentrasi didepan laptop atau baca buku, dan di beberapa sudut terlihat dua atau lebih yang sedang berdiskusi. Tak ada musik, suara gaduh, dan makanan atau minuman. Apa yang menarik dari hal itu? Banyak hal, bagi yang bisa menikmati ketenangan, tak sendiri tapi tak ada yang mengganggu, atmosfir yang mengundang mood untuk berlama-lama membaca buku, yang terasa bagaikan masuk dunia lain.
Bagi mahasiswa tingkat akhir yang hanya tinggal menunggu sidang tugas akhir yang belum dijadwalkan. Keadaan kos yang cuma sekamar, tak ada tv, kuota internet sudah habis dalam 4 hari buat download filem, koleksi filem habis, nongkrong di kafe tentu menghabiskan jatah sebulan. Nongkrong di warteg g keren. Perpustakaan tentu hal yang sangat menarik.
Mahasiswa yang sulit berteman, tidak periang sama sekali, jomblo lagi, apa yang bisa dinikmatinya kecuali kesendirian? Kesendirian terlihat lebih menyenangkan di tempat yang umum yang banyak orang tapi tak mengganggu. Perpustakaan.
Daripada di kos dan melamun panjang yang berakhir pada imajinasi seksi romantis dan onani yang sudah berkali-kali dilakukan, menuju dunia buku yang sangat menarik tentu alternatif yang menggembirakan dan rehat menyehatkan dari pekerjaan tangannya (?). Dan perpustakaan menyediakan buku-buku itu. Heum...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H