Mohon tunggu...
Sintya Chalifia Azizah
Sintya Chalifia Azizah Mohon Tunggu... Freelancer - A human being

Menulis merupakan langkah untuk merendahkan hati agar tidak bengis, menyisakan kebenaran entah dengan menangis atau meringis, dan secercah wujud kepedulian yang empiris.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makhluk Sosial vs Penghuni Media Sosial, Siapa Kita yang Sebenarnya?

4 Maret 2020   08:15 Diperbarui: 31 Maret 2020   13:59 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"The more social media we have, the more we think we're connecting, yet we are really disconnecting from each other."

Kehidupan generasi millennials saat ini tidak dapat dilepaskan dari perkembangan kecanggihan teknologi yang ada, termasuk internet. Segala kemudahan yang ditawarkan mulai dari kemampuan beroperasi tanpa henti hingga adanya berbagai informasi yang tidak berbayar dan dapat diakses secara praktis juga instan. 

Nah, tentunya hal tersebut menjadikan internet sebagai alternatif favorit di berbagai bidang kehidupan mulai dari ekonomi, politik, pendidikan, dan masih banyak lagi. 

Faktanya, berdasarkan survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 171 juta jiwa dari 264 juta jumlah keseluruhan penduduk yang ada.

Penggunaan internet yang masih juga merubah secara signifikan cara orang berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Tentunya, fenomena ini tidak lepas dari kehadiran sosial media di tengah masyarakat. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp, dan lain-lain. 

Data yang dihimpun We Are Social menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan rata-rata orang Indonesia untuk mengakses internet mencapai 8 jam 36 menit dan 3 jam 23 menit seriap harinya untuk berselancar di media sosial. 

Cukup lama, bukan? Hal ini secara disadari ataupun tidak membawa kebiasaan baru di masyarakat dengan selalu berkutat pada kotak pintarnya dan abai terhadap keadaan sekitar.

Sejenak perlu mencoba merefleksikan diri sejauh mana gadget dan internet berada dalam genggaman tangan setiap orang. Ketika bangun tidur, apakah handphone yang kamu ambil untuk mematikan alarm atau memeriksa adanya notifikasi dari media sosial yang kamu punya. 

Saat sedang beraktivitas, baik di sekolah, kuliah, hingga tempat kerja, apakah kamu menaruh perhatian pada apa yang kamu kerjakan atau justru scrolling dan stalking melalui akun Instagram dan Twitter. 

Pada saat bertemu dan berkumpul dengan orang lain, di transportasi umum misalnya, apakah kamu memulai pembicaraan bersama mereka atau berkutat dengan gadget semata. Kenyataannya, banyak aktivitas dengan gawai yang megaburkan batas kita sebagai manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun