SEBUAH notifikasi muncul di email pagi hari. Waktu itu, 7 Juni 2023, kurang lebih pukul 07.00 WIB. Sebuah pemberitahuan dari Google, kalau penayangan iklan di blog saya, terkena invalid traffic. Saya akan mendapat pembatasan selama 30 hari, dan dipantau sebelum mendapat keputusan.Â
Tiga jam sebelum notifikasi di email, ada pemberitahuan kalau hosting tempat blog saya, drop, mati, beberapa saat. Saya kira, invalid traffic itu berkaitan dengan downtime-nya hosting. Beberapa blogger tidak setuju dengan pernyataan saya. Mungkin benar juga, hanya memang, kejadiannya kok kebetulan berbarengan saja.
Tentu saja ini, vonis invalid traffic ini membuat saya panik. (Saat itu belum tahu kalau saya tidak sendirian). Langsung menggugel, browsing, apa yang harus saya lakukan. Ada blogger yang bilang, copot itu semua kode iklannya, ganti template yang baru. Ada yang bilang, biarkan saja, pasrah saja, paling nanti normal, atau ditutup akunnya oleh Google.
Saya mencoba membuat keluhan di sebuah grup Google Adsense di Facebook. Eh, malah ada yang bilang, saya orang yang curang. Pasti iklannya diklik sendiri, atau pakai cara-cara kotor agar penghasilannya banyak. Oh, ya Tuhan, saya tidak pernah melakukan itu semua.
Di satu sisi, ada benarnya juga. Diklik sendiri, atau kena bomb klik, tanggung jawab itu di publisher. Apapun, yang salah dan tanggung jawab ya publisher. Google mana tahu, tak peduli. Buktinya (mungkin ya), ini di sistem, you terdeteksi invalid traffic. Jadilah, saya pasrah saja.
Dua hari kemudian, saya iseng-iseng mengikuti anjuran para pakar blog, dengan mencopot kode iklannya, mengganti templatenya. Yang terjadi malah, blog saya rusak. Tampilannya tidak seperti di awal. Saya ganti 3 kali template, justru hancur, baik gambar dan teksnya.
Duh....jelas tambah panik. Bahkan, saking paniknya, dan takut akun ditutup Google, saya sampai menghapus Adsense di blog saya: recehnews. Jadi, saya hapus, dengan maksud, kalau, akun dihapus, masih aman. Lha wong artikelnya sudah 300-an. Lumayan banyak dan butuh waktu kalau harus mengulang lagi.
Ada teman di grup Telegram, namanya Mas Wahyu, ikut membantu menenangkan saya. Ya, meski bercakap secara chat saja. Beliau, di sela liburan indahnya di Kota Yogyakarta, sangat membantu dengan saran-sarannya. Terima kasih ya Mas Wahyu, yang asal Demak. Blog sudah 'sembuh' meski sehari tinggal 3.000 - 5.000 perak. Turun drastis dari sebelum kena invalid traffic.
Saya kembali ke template awal, dengan gambar dan teks rusak. Saya install ulang Wordpress. Hasilnya, bisa kembali meski ada gambar atau foto yang hilang. Tampilan di media pustaka blank. Jadi, harus diisi kembali. Sayang, gambar lamanya sudah tidak ada, Maklum, blognya sudah berumur 5 tahunan.
Sudah 2 bulan ini, saya bangkit, merangkak lagi dari nol. Iseng-iseng buka grup di Facebook, lhadalah, ternyata banyak yang terkena badai invalid traffic. Jadi, saya tidak sendiri. Ketika blog saya kembali normal, teman-teman lain publisher, masih dilanda kepanikan, karena penghasilannya berkurang.
Di sejumlah diskusi, terbit dugaan adanya badai invalid traffic ini? Benarkah Google Adsense bermain trik, menunda atau mengurangi anggaran pengeluarannya. Jadi, sistem invalid traffic, memang sengaja diciptakan. Lumayan, pengeluaran akan turun selama 30-an hari. Tapi, dugaan ini, menurut saya, semoga, tidak benar.
