5. Fungsi Reproduksi, salah satu contohnya adalah mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat, baik yang berkaitan dengan waktu melahirkan, jarak antara dua anak, dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga.
6. Fungsi Sosialisasi, salah satu contohnya adalah membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal-hal yang diperlukannya untuk meningkatkan kematangan dan kedewasaan (fisik dan mental), yang tidak/ kurang diberikan oleh lingkungan sekolah maupun masyarakat.
7. Fungsi Ekonomi, salah satu contohnya adalah mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua di luar rumah dan perhatiannya terhadap anggota keluarga berjalan secara serasi, selaras, dan seimbang.
8. Fungsi Pelestarian Lingkungan, salah satu contohnya adalah membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkungan yang serasi. selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga dengan lingkungan hidup masyarakat sekitarnya.
Dengan menerapkan ke delapan fungsi tersebut di dalam keluarga, maka kita turut mendukung pembangunan keluarga Indonesia yang lebih baik. Presiden kita saat ini yaitu Pak Joko Widodo mengungkapkan bahwa keluarga memegang peran krusial dalam membangun perubahan mental yang dibutuhkan oleh Indonesia. Revolusi mental harus dimulai dari diri sendiri dan dari lingkungan terdekat dan terkecil. Dan itu artinya keluarga.
Sebelum seorang individu memasuki kehidupan sosial, dia mula-mula tumbuh dan berkembang dalam keluarganya. Keluarga menjadi begitu vital bagi terbentuknya karakter dan kepribadian seseorang. Normalnya, setiap anak pasti belajar dari orang tuanya lebih dulu, sebelum belajar dan melihat gurunya di sekolah, temannya kemudian lingkungannya. Tumbuh di dalam keluarga yang sehat, penuh kasih sayang, dan hangat akan menjadi modal mendasar bagi pembangunan bangsa yang sangat efektif.Â
Apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang dipenuhi tantangan dan resiko, keluarga yang kuat dan bermutu sangat bisa diandalkan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh, berdisiplin, punya etika dan semangat bersaing yang mumpuni. Oleh karenanya mengembalikan arti pentingnya peran keluarga maka akan dapat tercipta kualitas dan ketahanan serta persatuan bangsa dan Negara. Dengan keluarga yang baik akan muncul pula masyarakat yang baik dan berkualitas.
Semoga dengan adanya penyelenggaraan Hari Keluarga Nasional (harganas) ke 22 tahun 2015 bisa berjalan dengan baik dan lancar. Serta dapat meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat terhadap pentingnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, demi memantapkan ketahanan nasional dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H