Mohon tunggu...
DPN SBMI
DPN SBMI Mohon Tunggu... lainnya -

SBMI adalah Organisasi Masyarakat berbasis Calon Buruh Migran, Buruh Migran, Mantan Buruh Migran dan Keluarga Buruh Migran. Organisasi ini dibentuk untuk memperjuangkan, membela, melindungi hak dan kepentingan Buruh Migran serta meningkatkan kesejahteraan Buruh Migran dan anggota keluarganya. Pengurus Nasional, Erna Murniaty, Bobi AM, Ridwan Wahyudi, Hariyanto.\r\nDari Kampung Rambutan Naek Kopaja 57 turun di Fly Over Kalibata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ribuan TKI Ngantri Akses Amnesty

7 Juni 2013   22:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:22 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak adanya program amnesty dari kerajaan Arab Saudi, pemandangan seperti nyaris terjadi setiap hari. Ribuan TKI berjejal di sekitar kantor perwakilan tanpa tenda, dengan suhu yang mencapai 53 derajat. Bisa dibayangkan betapa beratnya perjuangan TKI untuk mendapatkan pelayanan amnesty. Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi menyerukan seluruh perusahaan, individu dan para pendatang untuk segera melakukan perbaikan status pelanggaran iqamah. Pelayanan amnesty ini ditujukan bagi WNI/TKI dari tanggal 11 mei sampai dengan 3 juli 2013. Berdasarkan informasi dari para TKI, selain persoalan perencanaan hingga ke teknis pelayanan dari perwakilan yang amburadul, persoalan lain muncul dan kerap dialami TKI antara lain adalah sebagai berikut : 1. Penolakan dari imigrasi Arab Saudi karena data Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) yang diterbitkan oleh Perwakilan tidak sesuai dengan data imigrasi Arab Saudi. 2. Penerbitan Exit Permit yang disediakan tidak sebanding dengan permintaan pelayanan, dalam sehari kerajaan Arab Saudi menerbitkan 200 Exit Permit. 3. Dukungan sarana penggandaan surat-surat atau persyaraatan, sehingga para TKI lalu lalang dibadan jalan dan memacetkan lalu lintas, tentu pemandangan ini tak elok dipandang mata. 4. Masih belum ada kejelasan alat transportasi pemulangan, berapa biaya pemulangan, biaya pemulangan bagi yang bernasib kurang beruntung, disini juga menjadi titik rawan karena rentan permainan duit dan tindakan diskriminasi dalam pelayanan. Menurut Hariyanto untuk mengantisipasi persoalan ini perlu ada terobosan baru misalnya bongkar gudang arsip kantor perwakilan, agar dalam pelayanannya tidak memakan waktu lama, karena jika mengandalkan agen atau perusahaan penyalur, saat ini banyak perusahaan penyalur yang tidak beroperasi.

1370620464681272504
1370620464681272504
Dilihat dari permintaan pelayanan dan proses pelayanannya, sangat berat hingga 3 juli mendatang pelayanan ini akan mampu dijangkau oleh seluruh WNI/TKI yang bermasalah dalam dokumen, maka harus ada perpanjangan waktu hingga bulan september 2013. Kemudian sepertinya pemerintah harus membentuk relawan untuk membentu memperlancar jalannya pelayanan amnesty. Diteruskan, kuota penerbitan exit permit juga harus ditambah, dari 200 menjadi 500, kemudian setelah itu harus disiapkan proses pemulangannya, shelter pra pemulangannya dan armada yang akan memulangkannya, tentunya dengan prinsip pelayanan, bukan jasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun