Halo Sahabat Kompasiana! Pernahkah kalian mendengar seseorang yang memiliki sifat perfeksionis dengan takaran berlebihan, ternyata juga mempunyai sisi buruk? Yuk simak penjelasan berikut!
Perfeksionisme merupakan sikap atau cara berpikir seseorang yang menuntut kesempurnaan, sehingga menolak segala sesuatu yang dianggapnya kurang. Seseorang yang perfeksionis cenderung memiliki target yang tidak realistis, bahkan standar yang tinggi dan ketat dalam mencapai segala sesuatu. Apakah salah mempunyai standar tinggi dalam hidup?
Tentu tidak, namun sifat perfeksionis yang berlebihan akan menyebabkan mereka mencambuk diri dengan kalimat-kalimat hiperkritis dan pola pikir yang tidak membangun ketika mengalami sebuah kegagalan. Hal ini karena, mereka terbiasa mendapat pengakuan dan penghargaan dari orang lain ketika berhasil mencapai kesempurnaan.Â
Lantas bagaimana cara mengatasi sifat perfeksionis yang berlebihan?
Ketika anda merasa sifat perfeksionis ini sudah mengganggu diri dan orang lain, lakukanlah 3 cara sederhana berikut :
1. Hindari mencapai segala sesuatu dengan bersyarat, sebaiknya lakukan segala sesuatu dengan merasakan setiap prosesnya hingga mencapai hasil akhir.
2. Sadari bahwa setiap usaha yang anda lakukan tetap bermanfaat, karena segala sesuatu yang dilakukan mempunyai nilai, bahkan ketika usaha tersebut tidak sempurna.
3. Berikan pujian pada setiap proses dan usaha yang sudah anda lakukan, baik pada usaha yang sukses maupun usaha yang kurang sempurna.
"You don't need to be perfect to be loved"
- Lilian Poon -