Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengertian filsafat pendidikan perennialisme Dan tokoh pemikirnya.
A. Pengertian Filsafat Perennialisme
Perennialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi, kekal, Dan dapat juga diartikan tiada akhir. Dengan demikian, esensi kepercayaan filsafat perennialisme ialah dapat berpegang pada nilai Dan normal yang bersifat abadi. Aliran ini mengambil analogi realitas budaya sosial.
Seperti realitas pohon bunga yang terus menerus mekar dari musim ke musim Dan berubah warna secara tetap sepanjang masa dengab gejala yang terus ada Dan sama.
Aliran perennialisme berpendapat bahwa pendidikan harus di dasari oleh nilai-nilai kultural masa lampau. Oleh karena itu, kehidupan modern saat ini banyak menimbulkan krisis dalam banyam bidang .
Filsafat perennialisme sangat sudah di kenali, karena mempunyai ciri khusus. Yaitu diantaranya:
1. Bahwa filsafat perennialisme mengambil jalan regresif yaitu kembali kepada nilai Dan prinsip dasar yang menjiwai pendidikan pada masa yunani kuno Dan abad pertengahan.
2. Filsafat perennialisme beranggapan bahwa belajar adalah latihan Dan disiplin mental.
3. Fiksafat perennialisme berpendapat bahwa pengetahuan tertinggi itu benda di balik alam yang penuh dengan kedamaian Dan transedental..
Aliran perennialisme menginginkan bahwa zaman terdahulu atau lampau tetap harus dipertahankan Dan diabadikan. Sebab zaman modern banyak membawa kerusakan bagi manusia.
Mereka juga beranggapan bahwa zaman modern ink adalah suatu zaman yang sakit, yang mana menjadikan banyak krisis di berbagai bidang. Baik dari tingkah lakunya, kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan budaya terdahulu. Oleh karena itu aliran perennialisme ini berinisiatif agar kembali kepada budaya yang lama atau lampau.
B. Tokoh-Tokoh Pemikir Filsafat Perennialisme
1. Robert Maynard Hutchins
Beliau adalah seorang filsuf yang berasal dari Amerika Serikat , beliau lahir pada tanggal 17 Januari 1899. Dan pada tahun 1945 - 1955 Dan tepat pada usianya yang 30 tahun beliau menjadi presiden termuda di University Cikago. Beliau merupakan juru bicara dalam aliran perennialisme.
Beliau berpendapat bahwa pendidikan harus menumbuhkan kecerdasan Dan pengembangan, menurutnha pendidikan yang ideal itu adalah pendidikan yang salalu mengembangkan daya ingat intelektual dari dalam diri manusia itu sendiri.
2. Ortimer Adler
Beliau adalah seorang filsuf yang berasal dari Amerika Serikat, lahir pada tanggal 29 Desember 1902 Dan wafat pada tanggal 28 Juni 2001.
Beliau berpendapat bahwa pendidikan adalah proses dimana kemampuan manusia itu di pengaruhi oleh kebiasaan baik/buruk. Dan dari kebiasaan-kebiasaan itu kemudian di sempuarnakan. Agar bisa membantu dirinya dan orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkanya.
Dan beliau juga berpendapat bahwa pendidikan itu proses mengoptimalkan kemampuan dan bakat yang telah dimiliki manusia itu sendiri. Yaitu dengan cafa pembiasaan dan praktek.
Sekian,.semoga bermanfaat