Leupark Ramadan Festival, Inovasi Syiar Islami Desa Sawitri

Informasi yang didapatkan dari ChatGPT tentang Leupark Festival adalah sebuah kegiatan pentas seni musik di wilayah Leupark Belgia. Namun lain halnya dengan Leupark Ramadhan Festival yang di selenggarakan pada bulan ramadhan tahun ini di desa Tarikolot, kecamatan Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan media syiar islami serta bagian dari inovasi desa sawitri, santri wisata dan industri di desa tersebut.

Leupark Ramadhan Festival yang digagas oleh kepala desa tarikolot, H. Kurniawan, S.Sos, Msi, merupakan sebuah gelaran syiar islami dengan menggabungkan budaya ngabuburit, edu-aksi islami, dan peningkatan nilai ekonomi masyarakat melalui bazar ramadhan. Selain sebagai media syiar islami, Leupark Ramadhan Festival juga merupakan ajang pembinaan pemuda  karang taruna desa dan lembaga kemasyarakat desa oleh kepala desa untuk menggali potensi generasi islam di tingkat RT/RW se-desa tarikolot.

Beberapa pertanyaan muncul di masyarakat, apa itu Leupark Ramadhan Festival karena baru tahun ini diadakan oleh pemerintah desa. Tentu pertanyaan utamanya adalah tentang istilah Leupark. Ternyata, Leupark adalah merupakan akronim dari Leuwi Pariuk yang merupakan nama tempat atau titik kedalaman sungai mungil, cileutik yang tenang dan biasa dmanfaatkan oleh warga masyarakat untuk memancing. Lalu dengan visi desa sawitrinya, kepala desa tarikolot meng-upgrade tempat tersebut agar tumbuh menjadi destinasi wisata desa. Maka diadakanlah kegiatan dengan sebutan Leupark Ramadhan Festival.

Visi desa sawitri adalah sebuah cita-cita desa tarikolot yang terus dijuangkan oleh pemerintah desa tarikolot agar terwujud desa santri, wisata dan industri. Beberapa misi yang telah tuangkan dalam bentuk program tahunan desa tarikolot diantaranya adalah pembangunan jalan lintas hunian perkampungan yang disebut Jalan Mustahil yang kegiatan pembangunannya telah digagas dan dimulai sejak awal kepemimpinan kepala desa, 2019-2020. Kemudian setelah diresmikan oleh Bupati Bogor, dilanjutkan dengan kegiatan Expo Tarikolot 2 pada tahun 2022 yang dkunjungi oleh Plt. Bupati Bogor dan beberapa Anggota DPRD kabupaten bogor. "Tidak ada yang mustahil di desa tarikolot, yang ada adalah jalan mustahil." Demikian ungkap kepala desa, di sela-sela kegiatan kepanitian Leupark Ramadhan Festival.

Seiring sejalan dengan visi desa sawitri, Balai Sakola Desa 5.0 sebagai rintisan lembaga edu-aksi Kampung Wisata Konservasi di kampung Babakan Javia bersama Kelompok Swadaya Masyarakat Asalist pun terus mendukung serta mengamati perhelatan Leupark Ramadhan Festival dengan mendorong para pemuda di lingkungannya untuk menjadi panitia dalam kegiatan tersebut.

Beberapa kegiatan lomba dengan konsep dasar syiar islami diantaranya adalah, qiraatul qur'an, tahfizul qur'an, pildacil, mewarnai dan kaligrafi islami serta fashion show islami. Kegiatan tersebut diikuti oleh para peserta dari wilayah RT/RW dan dari sekolah/madrasah yang ada di desa tarikolot. Meskipun ada beberapa ketua RT yang masih gagap-gerak mengingat harus menggali potensi generasi islami yang mampu men-syiarkan nilai-nilai keagamaan dengan citra santri, namun kegiatan Leupark Ramadhan Festival sangat bermanfaat bagi masyarakat dan penting untuk menjadi agenda tahunan desa sawitri.

Mengingat perhatian pemerintah desa sudah cukup besar terhadap kebutuhan pendidikan islami, sosial, ekonomi dan budaya. Maka peran serta seluruh elemen masyarakat secara alami akan terus meningkat dalam mewujudkan Desa Sawitri, Santri, Wisata dan Industri. Selamat dan sukses bersama Pak Kades. Sustainable Development Goals Desa berkelanjutan semoga menyentuh Kampung Wisata Konsevasi 2026, bersama Balai Sakola Desa 5.0 menuju jalan mardhotillah, raudhotussalam min riyadhil jannah. Fidunya hasanah, wafil akhiroti hasanah. Amiin.