Mohon tunggu...
Sayyidah Ulul Nabila
Sayyidah Ulul Nabila Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Magister Pendidikan yang mendalami bidang konten kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Di Radio Andika FM, Aku dengar Informasi Terkini Kabupatenmu

15 Oktober 2024   15:23 Diperbarui: 15 Oktober 2024   15:49 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlahir di antara kebimbangan Generasi Millenial dan Generasi Z, membuat saya nyaris tidak bersinggungan dengan euforia teknologi radio. Semasa kecil, hanya ada tiga tipe radio fisik yang pernah saya jumpai, yaitu radio DAB (Digital Audio Broadcasting), radio compo, dan radio mobil. 

Biasanya radio dinyalakan untuk mendengar siaran lokal, lagu-lagu terkini, drama audio, hingga ceramah rohani. Sayangnya, saya masih terlalu kecil untuk menikmati romantisme radio pada zaman itu, sebab sudah memasuki era internet.

Radio Vs Perkembangan Teknologi

Meski tidak terlalu akrab, saya sejujurnya kagum dengan teknologi radio. Bagaimana tidak? Kita sebagai pendengar harus memiliki imajinasi yang grande, bahkan liar, untuk dapat menikmati konten-konten audio tersebut. Tidak ada visual, namun jadi legenda penghibur masyarakat. 

Sempat pada masa remaja dulu, saya berkirim-kirim salam dan request lagu galau lewat Radio Kharisma FM yang saya dengarkan menggunakan ponsel ber-antena. Kekaguman saya masih berlangsung hingga kini. Walaupun dengan format yang berbeda, saya masih gemar mendengar siaran dalam bentuk podcast (siniar).

Berjamurnya platform siniar saat ini, secara langsung menyebabkan turunnya popularitas radio. Bagi beberapa orang beruntung yang setiap perjalanannya mengendarai mobil, mungkin masih cukup sering menyalakan radio sebagai teman perjalanan. Sementara yang mengendarai motor, yaa.. cukup mendengarkan playlist lagu galau via ponsel saja.

Banyak masyarakat mengira bahwa pamor radio saat ini sudah anjlok, saya pun berpikiran hal yang sama, sampai pada saat ibu terkena musibah penyakit glukoma yang menyebabkannya tidak lagi bisa melihat, radio jadi salah satu pilihan hiburan favorit ibu. 

Tak disangka, siaran yang saya kira sudah hampir punah ini, malah memasuki era popularitasnya yang baru. Fungsi primer radio saat ini adalah sebagai sumber berita valid nan faktual, setidaknya (yang saya tahu) di wilayah Karesidenan Kediri, entah bagaimana di daerah lain.

Euphoria Baru Radio di Karesidenan Kediri

Radio Andika FM, menjadi radio paling populer di kalangan masyarakat Karesidenan Kediri, Jawa Timur. Segala macam berita baik dari tingkat kabupaten hingga mancanegara disajikan di radio tersebut. 

Bayangkan, ibu saya yang sudah tak lagi bisa melihat pun dapat mengetahui berita terkini, mulai dari anak bungsu presiden Joko Widodo yang "nebeng" jet pribadi, sampai dengan keseruan kontestasi politik Amerika Serikat. 

Tak jarang, ketika saya menceritakan suatu berita yang saya pikir lagi hangat-hangatnya, ibu malah mengkoreksi kebenaran beritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun