Sejujurnya, popularitas Radio Andika FM ini harusnya tidak terlalu mengejutkan untuk saya. Seringkali ketika saya mendapat kabar dari seorang rekan terkait peristiwa tertentu, misal kebakaran, kecelakaan, dan lain sebagainya, selalu ada celetukan "Ndelok'o akun e Radio Andika ae! (lihat akunnya Radio Andika aja!)".Â
Benar saja, Radio Andika yang memiliki akun dalam berbagai platform digital tersebut memang selalu menampilkan berita terkini.Â
Entah ada berapa gatekeeper yang tersebar di wilayah Karesidenan Kediri, karena memang beritanya sungguh lebih cepat dari respon balasan gebetan saya sewaktu ditanya 'lagi dimana?'.
Pernah suatu pagi, saat saya sedang dalam perjalanan menuju kantor, saya menjumpai kemacetan menuju arah Jembatan Semampir. Saya melihat sendiri, sebuah Bus Harapan Jaya dalam posisi melintang dari jalan dan terperosok ke area sawah.Â
Pengetahuan saya akan peristiwa tersebut hanya sebatas 'Bus Harapan Jaya kecelakaan' saja, tak tahu penyebab dan kronologi kejadiannya.Â
Begitu sampai di kantor, hal pertama yang saya lakukan adalah mencari akun 'AG243' yang mana adalah akun Facebook dari Radio Andika. Seperti dugaan, berita mengenai kecelakaan bus tersebut telah dibagikan di waktu yang hampir bersamaan dengan waktu kejadian.Â
Bahkan ketika proses evakuasi berlangsung pun, Radio Andika masih membagikan informasi up-to-date. Isi beritanya pun singkat, padat, berisi. Canggih sekali.
Popularitas Radio Andika ini tentunya tidak lepas dari animo masyarakat yang menganggap eksistensi radio saat ini berfungsi dalam membantu mempercepat persebaran informasi.Â
Bahkan, rasanya masyarakat lebih memilih untuk melaporkan suatu kejadian ke Radio Andika terlebih dahulu, ketimbang ke polisi.Â
Banyaknya masyarakat yang menaruh perhatian pada radio ini, menjadi harapan bagi para pelapor. Bukan tanpa sebab, seringkali laporan kehilangan dan tindak kriminal menemukan jalan keluarnya ketika dilaporkan di Radio Andika. Sungguh, full respect!
Euforia masyarakat akan radio memang tidak seheboh dulu, tapi juga tidak punah. Melihat Radio Andika yang kondang di karesidenan saya, memberi kesimpulan bahwa masyarakat menyukai media informasi yang cepat dan tepat.Â