Di era globalisasi yang sat-set, arus modernisasi telah pelan-pelan mengikis berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Modernisasi dengan segala kemajuan IPTEK, memiliki berbagai tantangan bagi kelestarian budaya dan kearifan lokal. Di tengah maraknya budaya asing, pendidikan berbasis kearifan lokal menjadi semakin krusial untuk menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan identitas budaya. Nah, kali ini saya akan membahas eksistensi pendidikan berbasis kearifan lokal di tengah arus modernisasi.
Pendidikan berbasis kearifan lokal merupakan system pembelajaran yang memiliki presepsi dalam hidup, ilmu pengetahuan, dan macam-macam strategi yang dilakukan oleh masyarakat desa untuk menyelesaikan masalah apapun di pemenuhan kebutuhan mereka.
Eksistensi pendidikan berbasis kearifan lokal di tengah arus modernisasi memiliki berbagai macam tantangan. Contohnya adalah dominasi kurikulum nasional yang cenderung berfokus pada materi akademis sedangkan nilai lokal kurang di akomodasikan. Selain itu, kurangnya guru atau pengajar yang tidak begitu menguasai tentang kearifan lokal. Dan masih banyak lagi.
Pendidikan kearifan local memberikan peran yang berdampak besar dalam memberikan pengalaman baik bagi siswa, karena telah merencanakan impian luar biasa dengan pencapaian keselamatan dan menyelesaikan setiap persoalan kehidupan sosial nanti. Dampak bagi guru, murid, juga sekolah adalah media untuk melestarikan kelebihan masing-masing daerah, hingga terdapat pembelajaran yang menghargai keberagaman daerah. Pendidikan berbasis kearifan lokal mempunyai nilai-nilai yang relevan di dunia pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
Di era modernisasi, pendidikan berbasis kearifan local sangat berguna dalam menciptakan generasi-generasi yang kompeten dan bermartabat, mengimplementasikan nilai-nilai budaya, membentuk karakter bangsa, berpartisispasi demi terciptanya identitas bangsa, dan tentunya melestarikan budaya.
Lalu bagaimana cara agar kita gen Z atau generasi kedepannya dapat menghadapinya; yakni dengan:
1.Memanfaatkan IPTEK untuk melestarikan budaya.
Kita dapat riset budaya apapun di internet dan mempelajarinya. Bisa juga dengan kita sendiri yang observasi lalu membagikannya di media sosial. Sehingga orang-orang aware akan budaya dan nila-nilai luhur bangsa.
2.Mengikuti atau terjun langsung dalam pelaksanaan budaya.
Seperti berpartisipasi di sanggar-sanggar seni, atau saat kegiatan perayaan, acara, dsb.
3.Mendukung kreativitas lokal