Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya adalah sebuah fasilitas pelayanan kesehatan yang berlokasi di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia. RS Bhayangkara ini merupakan bagian dari sistem kesehatan milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri), yang bertujuan untuk memberikan layanan medis dan perawatan kepada anggota Polri beserta keluarga serta masyarakat umum. Dengan peralatan medis dan tenaga kesehatan yang berkualitas, RS Bhayangkara Palangka Raya telah menjadi salah satu institusi penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
RS. Bhayangkara Palangka Raya merupakan rumah sakit swasta tipe D yang didirikan sejak 1990, terletak di jalan Ahmad Yani Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut Palangka Raya Kalimantan Tengah, dimana jarak ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya yaitu 2 km dan dapat ditempuh kurang lebih 5 menit.Keberadaan rumah sakit ini pada hakekatnya merupakan suatu organisasi yang bergerak dibidang jasa pelayanan dan dalam mencapai 5 tujuannya harus dikelola secara profesional yang menuntut penyediaan kualitas pelayanan yang lebih baik dan yang menjadi kunci didalam perkembangan suatu organisasi adalah kualitas pelayanan.Â
ANALISIS SITUASI
Analisis situasi penyebab pembangunan Rumah Sakit Bhayangkara di suatu daerah dapat melibatkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan keputusan untuk mendirikan fasilitas kesehatan tersebut. Kesehatan Anggota Polri dan Keluarga. Salah satu faktor utama adalah kesehatan anggota Polri dan keluarga mereka. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, perawatan kesehatan yang berkualitas untuk anggotanya sangat penting.
Pelayanan Kesehatan Terpadu. Pembangunan Rumah Sakit Bhayangkara mungkin dipandang sebagai cara untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terpadu kepada anggota Polri. Ini dapat mencakup layanan medis, perawatan darurat, dan perawatan yang diperlukan untuk mendukung anggota Polri dalam menjalankan tugas mereka.
Ketersediaan Fasilitas Kesehatan. Keputusan untuk membangun rumah sakit dapat dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai di wilayah tersebut. Jika wilayah tersebut memiliki keterbatasan fasilitas kesehatan yang memadai, maka pembangunan rumah sakit dapat menjadi solusi untuk meningkatkan akses masyarakat, termasuk anggota Polri, terhadap layanan kesehatan.
ANALISIS EKONOMI
Pendapatan dan Sumber Pendanaan. Penting untuk menganalisis sumber pendapatan rumah sakit, termasuk dari pasien, asuransi kesehatan, anggaran pemerintah, dan sumber pendanaan lainnya. Jika rumah sakit ini melayani anggota Polri dan masyarakat umum, perbandingan antara pendapatan yang diterima dari dua kelompok ini juga perlu dianalisis.
Biaya Operasional. Perlu dianalisis biaya operasional rumah sakit, termasuk biaya staf medis dan non-medis, pengadaan peralatan medis, biaya pemeliharaan gedung, obat-obatan, dan lain-lain. Analisis biaya ini dapat membantu mengidentifikasi efisiensi operasional dan potensi penghematan.
Tarif Layanan. Analisis tentang tarif yang dikenakan untuk berbagai layanan kesehatan perlu dilakukan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tarif tersebut sesuai dengan biaya operasional dan dapat mencukupi untuk menjaga keberlanjutan rumah sakit.
