Mohon tunggu...
Sayyidah Latifah
Sayyidah Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi menyanyi dan bermain alat musik, suka kucing dan sesuatu yang lucu

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tasawuf Akar dan Asal

30 Desember 2024   14:15 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:14 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

 Makna tasawuf secara kata memiliki banyak arti. Sejumlah ahli tasawuf menjelaskan bahwa makna tasawuf secara bahasa berasal dari kata al-shuffah atau orang yang ikut pindah dengan nabi dari Makkah dan Madinah. Dinamakan sufi karena hatinya suci dan bersih dihadapan Tuhannya. Dalam pengertian umum berarti kecenderungan seseorang dalam mensucikan diri dengan memperbanyak ibadah dan dzikir serta menjauhkan diri dari maksiat dan dosa. Meskipun demikian, akar tasawuf adalah ihsan sehingga dapat dirumuskan bahwa tasawuf adalah ihsan, dan ihsan adalah tasawuf. Imam Ghozali dalam kitab Minhajul 'Abidin mengatakan bahwa orang sufi adalah orang yang melaksanakan secara baik. Dan orang yang sufi itu artinya orang yang bertaqwa. Taqwa secara identifikasi menurut Alquran sebagaimana yang diucapkan oleh Imam Al Ghazali ialah Tanziihul Qolbi min ad dunub artinya membersihkan hati dari dosa, ini berarti jangankan Dia berbuat dosa secara Zahir, apa itu dosa dohir ya seperti tangannya dengan memukul, mulutnya dengan mencaci dan menghina, kakinya dengan menentang dan jalan ke tempat ma'siyat , maka kalau tangan , kaki dan mulut serta badan sudah tidak melakukan dosa, maka dia tinggal berupaya membersihkan hatinya untuk tidak berdosa , dosa hati itu adalah seperti ghibah fitnah namimah dan lain-lain. 

Pada masa Rasullah SAW, ilmu tasawuf belum dikenal dan juga tidak ditemukan di dalam Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah. Tasawuf ini merupakan salah satu kepribadian yang ada di dalam diri Rasullah dan para sahabat yang mencakup kesucian jiwa, kesederhanaan, dan keikhlasan dalam beribadah. Kehidupan Rasulullah SAW dapat dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase kehidupan beliau sebelum diangkat menjadi Rasul dan fase kehidupan beliau setelah diangkat menjadi Rasul. Dalam setiap fase ini, para sufi mendapatkan adanya 1 sumber yang kaya dengan berbagai ilmu dan amal.

Setiap bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW selalu menyendiri di Gua Hira, menjauhi keramaian hidup, menghindari kelezatan dan kemewahan duniawi. Hal ini membuat hati Rasulullah menjadi bersih, tindakan tersebut bertujuan untuk mencari ketenangan jiwa dan kebersihan hati dalam menempuh lika liku kehidupan yang beraneka ragam. Ilmu tasawuf juga sudah dilakukan oleh Rasullah SAW. yang dibuktikan dengan berdiamnya Rasulullah SAW. di gua hira yang bertujun bermunajat kepada Allah SWT. kejadian itu sekaligus menjadi rujukan bagi para sufi, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah.  

Dalam islam kedudukan tasawuf begitu penting sama hal-nya dengan ilmu-ilmu lainya. Tasawuf dalam islam memiliki akar pada praktik spiritual nabi muhammad SAW yang menyindiri di gua hira untuk mencari kebenaran dalam hidup yang dipenuhi kemewahan dan penyembahan berhala. Setelah menerima wahyu, beliau mengajarkan kebenaran, yang terkumpul dalam al qur'an. Didalam ajaran tasawuf terdapat ilmu zuhud yang dimana zuhud ini termasuk langkah-langkah yang diterapakan dalam ajaran tasawuf. Perkembangan zuhud berbeda-beda disetiap masanya, pada masa bani umayyah kemewahan hidup mendorong beberapa kelompok untuk memilih kehidupan zuhud, menjauhi duniawi, dan kembali kepada kesederhanaan. Dan tokoh-tokoh zuhud pada masa bani umayyah diantaranya Al-Hasan al-basri, Sufyan al-Tausari, Ibrahim Ibn Adham, Adapun yang dimaksud dengan zuhud menurut Sufyan al-Tausari sebagai zahid dan Rabiah al-Adawah sebagai sufi. Zahid adalah mereka yang hidup sederhana, menghindari kemewahan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Sedangkan sufi adalah zahid yang merasakan cinta Tuhan secara mendalam, hingga melihat Tuhan dengan mata hati. Jadi setiap sufi adalah zahid, tetapi tidak semua zahid adalah sufi. Sumber dari tasawuf yaitu ajaran islam, khusunya pada sunnah nabi muhammad, kehidupan para sahabat, serta ayat-ayat al quran dan hadis.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tasawuf adalah untuk pembinaan moral, menggapai pintu ma'rifah,mengenal Allah, berada sedekat mungkin bersama-Nya, menggapai kebahagiaan spiritual, membersihkan jiwa, menjalin hubungan dengan-Nya, menggapai hakikat, meningkatkan kesucian batin dan meniadakan segala sesuatu selain-Nya.

Penulis: Sayyidah Robi'ah Al Latifah

Dosen Pengampu: Dr. Hamidullah Mahmud Lc, M.A.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun