Travelling dapat diartikan sebagai kegiatan jalan-jalan untuk sekedar singgah atau mengunjungi suatu tempat dengan maksud atau tujuan tertentu seperti liburan, perjalanan bisnis, atau memperluas pengetahuan dan pengalaman hidup, memutuskan menjadi sebagai seorang traveller atau pelancong tidaklah mudah banyak persiapan mulai dari perencanaan tujuan, manajemen keberangkatan hingga kembali, memerlukan kesiapan mental hingga finansial yang matang, namun berbagai 'keribetan' tersebut akan terbayar dengan segudang manfaat yang dapat diperoleh secara otomatis bagi seorang traveller terlebih solo traveller. Berikut merupakan rangkuman benefit yang akan didapatkan seorang solo traveller!!!
Manajemen Keuangan dan Waktu
Pengelolaan dan pengendalian keuangan atau budgeting merupakan persiapan mendasar selain kesiapan mental, perencanaan pengeluaran sebelum melakukan perjalanan hingga perjalanan selesai harus dipikirkan matang-matang terlebih jika besaran budget yang akan digunakan terbatas, mulai dari rencana pemilihan jenis dan tarif alat transportasi yang akan digunakan selama kegiatan travelling, penginapan, akomodasi lainnya, tarif pariwisata atau hiburan, biaya konsumsi hingga biaya urgensi tambahan. Gunakan fasilitas bank nasional seperti ATM, kart kredit, m-banking dan berbagai aplikasi uang elektronik lainnya untuk mempermudah transaksi, namun uang cash juga sangat diperlukan terlebih dalam nominal 'pecahan' karena tidak semua layanan pada lokasi tertentu telah memiliki fasilitas elektronik. Jangan pernah menggunakan seluruh uang atau tabungan untuk kegiatan travelling, namun sisihkan sebagian besar tabungan untuk kegiatan lain setelah travelling.
Sikap kritis, disiplin dan menghargai waktu sangat diperlukan oleh traveller, menggunakan waktu sebaik mungkin adalah kegiatan bijak untuk mengoptimalkan kegiatan dan mengantisipasi terjadinya kelalaian. Persiapkan diri setidaknya 30-60 menit sebelum keberangkatan jika menggunakan jasa transportasi umum. Gunakan waktu perjalanan sebaik mungkin, jika belum pernah melewati rute perjalanan tersebut manfaatkan untuk mengamati dan menikmati setiap kejadian atau view yang ada, jika sudah pernah melewati rute perjalanan tersebut maka dapat menggunakan waktu untuk kegiatan produktif lainnya seperti fotografi, menulis konten ataupun beristirahat. Perbanyak insight yang diperoleh ketika travelling dan relevansikan pada uang dan waktu yang telah dikeluarkan.
Melek Teknologi
Percepatan pembaruan teknologi di era 4.0 telah terintegrasi dengan berbagai aspek, salah satunya adalah layanan transportasi. Banyak platform penyedia tiket perjalanan dan pemesanan penginapan yang akan sangat membantu para traveller, hanya dengan mengunduh aplikasi dan mengisikan identitas asli para traveller dapat melakukan pemesanan tiket perjananan atau penginapan tanpa harus merasa khawatir kebocoran data atau penipuan lainnya. Platform-platform tersebut mayoritas memiliki lisensi keamanan sehingga rating yang diberikan oleh pengguna cukup baik. Keuntungan lain dari penggunaan platform atau aplikasi penyedia jasa layanan travelling adalah banyak diskon, bonus serta banyaknya referensi yang diberikan, metode pembayaran pun sangat beragam dan mudah menyesuaikan dengan kapabilitas pengguna, selain lebih efektif dan efisien pemesanan tiket secara online dapat mengantisipasi kesalahan identitas, penipuan dan pembengkakan biaya operasional.
Adaptasi Inovasi
Hal-hal sederhana yang dapat dilihat adalah penggunaan media elektronik seperti led screen, alat scan barcode, personal computer, fasilitas wifi, face recognizing, keselarasan desain perlengkapan yang disesuaikan dengan kenyamanan traveller. Tampilan desain interior hingga desain kemasan dapat dijadikan sebagai referensi atau inspirasi dalam penciptaan karya baru. Penggunaan bahasa asing dan cara penggunaan peralatan baik secara manual ataupun canggih sekalipun akan menambah kosakata bahasa asing baru, pengetahuan lainnya dan inspirasi oenciptaan atau inovasi.
Manajemen Emosi
Manajemen atau pengelolaan dan pengendalian emosi secara otomatis akan didapatkan ketika seseorang melakukan perjalanan. Solo traveller harus memiliki kemampuan dalam menjaga kestabilan emosi seperti marah, sedih, kecewa, lelah dan emosi negatif lainnya, hal ini dikarenakan seorang solo traveller selain harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri juga harus bertangung jawab atas kenyamanan traveller lainnya. Contoh sederhana dari manajemen emosi adalah tetap mengantri untuk mencetak tiket perjalanan ataupun proses check-in, bersabar dan mengalihkan perhatian pada kegiatan lain jika ketika menunggu harus berdiri karena tempat duduk telah terisi penuh, merespon komunikasi dengan tenang dan memberikan kesan positif pada lawan bicara, jika terjadi sesuatu diluar perencanaan seperti kesalahpahaman atau kesalahan teknis, semaksimal mungkin untuk menahan emosi dan tetap bersikap tegas sehingga mendapatkan solusi terbaik. Anxiety atau panic attack adalah hal yang lumrah terjadi pada semua orang, terlebih jika kegiatan tersebut pertama kali dilakukan dan seorang diri karena hal tersebut akan didorong oleh perasaan menduga-duga mengenai hal-hal negative yang belum tentu akan terjadi, jika keberanian ini terlatih maka akan terbiasa dengan hal-hal baru dan hal-hal unexpected sekalipun.
Open Minded
Respon keterbukaan seseorang dalam menanggapi suatu hal dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Konsep open minded dapat diaplikasikan secara sederhana dengan berpikir sederhana bahwa 'pasti ada alasan yang melatar belakangi seseorang melakukan sesuatu', tidak menilai secara instan dari satu sudut pandang mengenai cara berbicara, perilaku, hingga cara berpakaian orang lain. Kebiasaan melihat situasi dengan banyak sudut pandang akan menjadikan kita pribadi yang 'memahami bukan menghakimi', sehingga akan muncul rasa menghargai setiap perbedaan yang terjadi.
Memperluas Relasi
Heterogenitas orang yang ditemui saat travelling dapat memperluas pandangan terhadap masing-masing karakteristik orang. Keberagaman usia, latar belakang, hingga profesi dapat memberikan insight dan networking. Jelaskan secara sederhana namun menarik mengenai diri kamu, berikan kesan positif terhadap respon yang diberikan akan memberikan suasana komunikatif, bertukar kontak jika diperlukan dan saling memiliki kepentingan, dan jika dirimu tidak merasa nyaman dengan hal tersebut dapat ditolak dengan bahasa yang halus dan sopan. Penyerapan kosakata dan aksen dari bahasa baru dapat dilakukan secara otomatis ketika memulai interaksi
Self Branding
Banyaknya insight atau ispirasi yang diperoleh saat travelling dapat di rangkum dalam bentuk tulisan atau video, sederhananya hal ini dapat dijadikan sebagai kenang-kenangan, namun jika tulisan atau video tersebut memiliki rating yang bagus sehingga banyak viewer yang mengunjungi maka kegiatan tersebut dapat dijadikan sebagai 'side hustle' yang dapat menambah income. Traveller banyak yang merangkap menjadi seorang blogger atau vlogger, semakin banyak konten yang dihasilkan maka track record nama mereka semakin dikenal oleh masyarakat hal ini sangat berpengaruh pada citra atau branding seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H