Mohon tunggu...
Sayyid Madany
Sayyid Madany Mohon Tunggu... profesional -

Content Writer menyukai puisi, sastra, seni, teater dan dunia traveling

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Hujan

20 Februari 2013   10:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hujan tidak lagi seperti dulu
hanya berpendar dalam muram
seperti seseorang yg melambaikan tangan
pada awan
lalu nisbi!
lalu datang lagi dengan diam-diam

sepersekian waktu menolak untuk pergi
dan petir menjadi penengah di antara hujan, di antara awan

lalu, apa lagi!

"bisakah kamu menahan tangismu karena aku tidak pernah
benar-benar menangis!"

Februari 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun